Berita tentang hantu di Jawa Barat cukup banyak muncul pada suratkabar berbahasa Belanda antara tahun 1890 sampai 1950-an. Cerita hantu di Jawa Barat misalnya di seputaran Bandung, dan Priangan, berupa pandangan orang-orang Belanda terhadap fenomena kehidupan orang-orang Sunda ketika itu.
Diberitakan suratkabar Soerabaijsach handelsblad terbitan 19 Desember 1900, ada lima jenis hantu yang mencari cerita di Jawa Barat. Disebutkan pula, sejak kehadiran agama Islam, para ulama menerangkan bahwa yang namanya hantu adalah sesuatu takhayul.
Tetapi diantara sebagian orang yang masih terpengaruh animisme, kata berita itu, ada juga yang menjadikan hantu sebagai berhala alias sesembahan. Animisme adalah kepercayaan orang terhadap pemujaan roh, dimana Agama Islam melarang praktek itu.
Baca Juga: Cerita Hantu Pocong, Ustadz Muhammad Faizar : Itu Menghina Syariat Islam
Inilah lima jenis hantu di Jawa Barat berdasarkan cerita
Aden-aden, orang Sunda menyebutkan hantu ini bertampilan seorang wanita tua yang membawa bungkusan besar dalam gembolan selendang. Kabarnya, bungkusan yang dibawa hantu aden-aden itu banyak orang yang menawar itu dibeli, tetapi nenek itu tidak mau menjualnya.
Konon, bungkusan besar dibawa nenek-nenek hantu aden-aden itu sebenarnya berupa jubah ajaib, yang membuatnya bisa berubah wujud menjadi harimau.
Cerita hantu aden-aden sering digunakan banyak orang tua, untuk menakut-nakuti anak-anak nakal. Hantu aden-aden disebutkan punya ciri nenek yang suaranya ngirung, dan suka ada ditempat sunyi, tetapi tampilannya suka berubah menjaid mengerikan.
Baca Juga: Di Majalengka, Ada Pria Dibayar Menemani Hantu Gentayangan Orang Gantung Diri
Aul, adalah hantu tampilan manusia kepala anjing setinggi manusia dengan wajah menghadap ke belakang. Aul digambarkan berupa monster yang berlari bolak-balik dengan cepat dengan posisi merangkak, masih meludah di sekelilingnya.