Pada jalur simpang, diketahui dikenal dengan rumah makan dengan menu andalan gepuk daging sapi, goreng udang, dan aneka masakan Sunda.
Bahkan, pada beberapa tempat, dahulu dikenal sebagai tempat nangkring makan yang asyik pada jalur teduh pepohonan lebat.
Sejak jalur Tanjungsari-Citali-Sumedang kini relatif sepi pelintas, beberapa rumah makan kini tampak tidak ramai kendaraan di parkiran.
Suasana pasca tol Cisumdawu beroperasi sampai Cimalaka
Beberapa orang yang semula suka memanfaatkan situasi dengan menjadi tukang parkir kini tidak tampak lagi. Yang masih ada, tampak sedang duduk sambil meniup-meniupkan sendiri peluitnya walau tidak ada kendaraan.
Sejak gerbang tol Cimalaka tol Cisumdawu dibuka pertengahan Desember 2022, langsung terasa penurunan jumlah pembeli.
“Iya, terasa sekali, sekarang pembeli jauh berkurang, karena dahulu banyak pelintas yang singgah dan menjadi pelanggan,” ujar salah seorang pelayan rumah makan.
Baca Juga: Tol Cisumdawu Beroperasi Penuh, Bisnis Tahu di Sumedang Menjadi Berkurang Pembeli ?
Tetapi menurut beberapa pelayan rumah makan pula, masih ada pula beberapa pelanggan fanatik tetap memaksakan singgah makan pada rumah makan favoritnya di jalur Simpang Tanjungsari-Sumedang.
Pengendara sengaja keluar dahulu gerbang tol Pamulihan. Setelah makan, pelanggan kembali masuk tol melanjutkan perjalanan ke Sumedang, atau Majalengka dan Cirebon.
Suasana jalan lama rute Tanjungsari ke Sumedang lintas Cadas Pangeran, kini relatif sepi dibandingkan sebelumnya. Tetapi masih tampak beberapa truk yang melintas.