Cerita Pilu Petani Milenial Jabar Binaan Ridwan Kamil, Bukan Untung Malah Buntung karena Terlilit Hutang

- 2 Februari 2023, 16:54 WIB
Ilustrasi program petani milinial jabar/Shutterstock
Ilustrasi program petani milinial jabar/Shutterstock /

Singkat cerita, program petani milenial ini dibuka pada tahun 2021. Dan pada saat itu ada 9 ribu petani milenial yang mendaftar.

Dari jumlah itu kembali lagi diseleksi kembali menjadi 20 orang pendaftar pertama dengan usia mulai dari 20 hingga 30 tahun. Dan Rizky ditunjuk menjadi Ketua Panitia.

Baca Juga: Dukung Geliat Industri dan Bisnis, PLN Siap Tingkatkan Pasokan dan Keandalan Listrik di Batam

Diceritakan, proses budidaya tanaman hias dimulai sejak bulan Juli 2021. Tanaman hias yang dibudidaya terdiri dari tanaman jenis Scindapsus Lucens, Amydrium Silver dan Homalomena Frog.

Selain Pemprov Jabar sebagai penyelenggara program, kata Rizky, ada CV. Minaqu Indonesia sebagai offtaker sekaligus penyedia indukan tanaman dan PT. Agro Jabar sebagai penjamin peminjaman uang ke bank untuk pengadaan indukan tanaman.

Sebab, biaya penyelenggaraan program itu tak berasal dari APBD tapi melalui KUR ke bank.


Awal Permasalahan

Rizky menjelaskan, awal mula persoalan terjadi pada gelombang pertama yaitu ada di pihak pemasok atau offtaker.

Dijelaskannya, ketika pada awal launching program ini, dia seharusnya menerima indukan sebanyak 300 indukan, namun ternyata tidak sesuai.

"Kemudian, kualitas indukan juga tidak sesuai spesifikasi," katanya.

Selain itu, banyak indukan yang berpenyakit. Indukan ini malah membuat tanaman lain terserang penyakit. Hal ini membuat waktu panen mundur.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: PRFM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x