Ada warga yang menuliskan dengan Bahasa Sunda, “Min ngiring ngaluapkeun unek-unek soal pengamen di alun-alun Bandung”.
Dituliskan pula, “Dipunten-punten teh kalah maksa kudu mere, sabab eta pengamen anu ka 3, nu mimiti mah diberean. Terus weh dibere goceng da maksa jabaning euwueuh receh,”
Kemudian, ditulis pula, “geus dibere teh ningali roko jol ngomong ‘A hayanglah roko ontana,” sumpah min kesel.
“Punten up lah ka aparat sugan ditindak deui, aya satpol jn dishub oge da teu ngaruh asanateh hara hare we. Pangeman sarua angger loba. Punten lah min rada kesel,” tulisnya.
Pengalaman tidak menyenangkan
Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, pada unggahan Instagram Satpol PP Pemkot bandung itu secara umum artinya ada warga mengadu ke Satpol PP Pemkot Bandung, uneg-uneg banyaknya para pengamen di alun-alun Kota Bandung.
Sebab, banyak pengalaman ada perbuatan tidak menyenangkan dari ulah sejumlah pengamen di alun-alun Bandung. Suka ada pengamen yang memaksa minta uang, setelah diberi uang pun minta-minta yang lainnya.
Baca Juga: Bandung Tujuan Wisata Pertanian Jeruk di Jawa Barat, di KBB Banyak jenis dan Instagramable
Berdasarkan pengamatan, di alun-alun Bandung menjadi marak pengamen dengan memanfaatkan banyaknya orang ingin menikmati suasana.
Biasanya, pengamen mendekati orang-orang sedang bersantai, tampak sedang bersenang-senang atau berbahagia, sedang makan, sedang pacaran, sedang duduk, dsb.