Pohon Waru di Majalengka dan Sumedang Ada Manfaat Lingkungan, Kesehatan, dan Ekonomi

- 24 Januari 2023, 12:03 WIB
Tampilan pohon waru, dimana pohon-pohon ini ada juga di Sumedang dan Majalengka, berikut manfaat lingkungan, kesehatan, dan ekonomi.
Tampilan pohon waru, dimana pohon-pohon ini ada juga di Sumedang dan Majalengka, berikut manfaat lingkungan, kesehatan, dan ekonomi. /dok Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DI Yogyakarta

DESKJABAR – Diantara sejumlah orang penggemar cerita hantu di Pulau Jawa, pohon waru sering dianggap tempat bertengger setan kuntilanak.

Tetapi sebenarnya, pohon waru memiliki manfaat lingkungan, kesehatan, dan ekonomi, seperti halnya di Sumedang dan Majalengka, Jawa Barat.

Sehingga, pohon waru harus dilihat dari aspek manfaat positif bagi kehidupan manusia, bukan dari urusan hantu.

Baca Juga: Sejarah Setan Kuntilanak Ada juga Versi Eropa, Bukan Hanya Versi Indonesia, Begini Ceritanya

Gambaran pohon waru

Sebagai gambaran, pohon waru banyak terdapat pada hutan rakyat maupun lingkungan di perdesaan di Jawa Barat.

Pohon waru tergolong tinggi, rata-rata sekitar 15-25 meter, batang lurus, dengan daun lebar.

 Baca Juga: Wisata Rancaupas Bandung Kini Bisa Virtual Forest Perhutani untuk Kehutanan Elektronik

Populasi pohon waru di Sumedang dan Majalengka

Pohon-pohon waru selama ini terkesan tumbuh sendiri pada hutan-hutan rakyat, umumnya pada daerah hangat sekitar Sumedang perbatasan Majalengka.

Di Cirebon, daun waru juga digunakan sebagai pembungkus nasi untuk masakan nasi jamblang.

Informasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan, pohon waru di Jawa Barat disebut pula pohon tisuk.

Tetapi, pohon waru sebenarnya dapat dibudidayakan untuk bisnis, karena kualitas kayu cukup bagus.

Bahkan, pasar kayu pohon waru diketahui cukup bagus, terutama untuk kayu industri.

 Baca Juga: Di Sumedang, Pohon Keramat Jadi Manfaat Lingkungan, Walau Diceritakan Banyak Hantu

Hutan rakyat di Sumedang dan Majalengka

Pengamatan DeskJabar, belakangan ini ada juga hutan rakyat di Sumedang dan Majalengka terutama sekitaran Kadipaten sengaja ditanam pohon-pohon waru.

Pohon-pohon waru memiliki manfaat sebagai peneduh, bahkan ada yang dijadikan tanaman hias.

Tetapi berdasarkan informasi dari Kebun Raya Gunung Tidak Magelang, Jawa Tengah, yang dilansir kebunrayagunungtidar.magelangkota.go.id, menyebutkan, bahwa ada juga manfaat daun waru sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan penyakit demam, batuk, infeksi telinga, sesak nafas, diare, disentri, tifus, TBC, dan radang amandel.

Sebab, daun waru memiliki kandungan senyawa kimia berupa flavonoid, tannin, polifenol, saponin, alkaloid, dan steroid.

 Baca Juga: Cari Bibit Tanaman Buah Berkualitas ? Datanglah ke Majalengka, Anda akan Cinta Pertanian Jawa Barat

Pemanfaatan kayu pohon waru

Sementara itu, dilansir forpro.org, berupa ulasan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tentang pohon waru ditulis oleh Dede Rustandi.

Disebutkan, staf ahli Menteri Kehutanan Bidang Revitalisasi Industri, Bedjo Santoso menyebutkan, secara alami, pohon waru berupa kayu tisuk termasuk kelompok kelas awer III/IV.

Artinya, kayu tisuk sangat rentan serangan organisme perusak kayu seperti rayap, bubuk kayu kering, dan jamur pelapuk.

Baca Juga: Ada 7 Wisata Hidden Gem Kehutanan Perhutani, Termasuk di Tasikmalaya dan Sukabumi

Tetapi ada cara agar kayu tisuk umurnya menjadi tahan lama, yaitu diawetkan. Diantara caranya, adalah pengawetan rendaman dingin dengan bahan pengawet boron, yaotu borak boric acid equivalent.

Disebutkan, cara pengawetan kayu tisuk disampaikan dalam publikasi ilmiah yang ditulis oleh publikasi ilmiah yang ditulis Endah Suhaendah dan M.Siarudin, pada Jurnal Penelitian Hasil Hutan vo.32 no.2 dengan judul “Pengamwetan Kayu Tisuk   (Hibiscus macrophyllus Roxb.) Melalui Rendaman Dingin dengan Bahan Pengawet Boric Avid Equivalenr (BAE)”.

Melalui pengawetan, kayu tisuk dapat meningkatkan umur pakai kayu, dan akan sangat dibutuhkan oleh kalangan industri. ***

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x