Harga Beras di Jawa Barat Naik, Operasi Pasar di Bandung Diharapkan, Walau Pertanian Padi Segera Panen Raya

- 22 Januari 2023, 05:51 WIB
Direktur Utama Perum Bulog menyatakan segera operasi pasar beras pada awal Januari 2023.
Direktur Utama Perum Bulog menyatakan segera operasi pasar beras pada awal Januari 2023. /dok Perum Bulog

DESKJABAR – Kondisi harga beras di Jawa Barat dikabarkan sudah melewati harga eceran tertinggi (HET), atau beberapa pekan menjelang panen raya padi 2023.

Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Jawa Barat berharap pemerintah segera melakukan operasi pasar di Bandung.

Belum tergambar, sampai kapan kenaikan harga beras tersebut, apalagi di pasaran Bandung. Padahal, panen raya pertanian padi di Jawa Barat dikabarkan akan terjadi Februari 2023.

 Baca Juga: Cianjur dan Sukabumi, 19 Kecamatan di Selatan Waspada Longsor dan Banjir

Gambaran harga beras terkini di Bandung

Menurut Sekretaris Perpadi Jawa Barat, Muchlis Anwar, di Bandung, Sabtu, 21 Januari 2023 malam, harga beras kondisi saat ini sudah jauh melewati HET.

Disebutkan, harga beras premium sudah sampai Rp 15.000-15.500/kg untuk kemasan 5 kg. Untuk beras medium antara Rp 10.000-12.000/kg.

“Kenaikan harga beras sudah rata-rata Rp 1.500-2.500/kg untuk kelas medium, bahkan ada yang Rp 3.000/kg untuk premium. Ini sudah tidak bisa ditoleransi, tampaknya sudah memberatkan atau beban bagi rakyat,” ujar Muchlis Anwar.

Menurut dia, yang paling akan terkenda dampak, adalah kalangan pekerja, buruh tani, dan masyarakat golongan ekonomi lemah.

Untuk mengendalikan harga beras, kata Muchlis Anwar, Perpadi mengusulkan pemerintah pusat dan daerah, untuk segera melakukan operasi pasar.

 Baca Juga: Gusuran Tol Getaci, Akan Muncul Para Orang Kaya Baru di Ciamis, Tasikmalaya, dan Garut ?

Saran penjualan beras di Bandung

Disarankan pula, melalui satgas Bulog dan satgas khusus Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, dapat dibuat kemasan khusus beras isi 2,5 s.d 5 kg.

“Tujuannya, agar sampai dapat ke masyarakat bawah. Kami Perpadi Jawa Barat siap membantu partisipasi penyaluran bersama Bulog dan satgas khusus membantu menstabilkan harga melalui HET,” ujar Muchlis Anwar.

Disebutkan pula, pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional RI agar mengeluarkan beras yang diimpor akhir-akhir ini.

“Buat apa impor beras kalau harga beras menjadi begini ?” ujar Muchlis Anwar.

Baca Juga: Cari Bibit Tanaman Buah Berkualitas ? Datanglah ke Majalengka, Anda akan Cinta Pertanian Jawa Barat

Versi Kementan soal stok beras

Lain halnya versi Kementerian Pertanian (Kementan), dimana Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengklaim berdasarkan pantauan di lapangan, memastikan kondisi perberasan nasional dalam posisi aman alias melimpah. Terlebih panen raya juga berlangsung di sejumlah daerah lainya.

"Sekarang kita sudah masuk ke panen raya,” ujar Syahrul Yasin Limpo, melalui siaran pers, Kamis, 12 Januari 2023.

Syahrul Yasin Limpo mengaku puas karena produksi yang dilakukan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.

Dia yakin produksi tahun depan akan memberi hasil yang maksimal karena pemerintah dan petani terus memperkuat kolaborasi.

Baca Juga: Jelang Panen Raya Padi 2023 di KBB, Serangan Hama Tikus Menyerang, Usaha Pertanian Jawa Barat

"Saya kira musim tanam 2021 2022 ini cukup bersahabat dan kalau saya lihat hasil yang ada di sini maksimal karena ada banyak varietas seperti ciherang dan inpari 32. Disini hasilnya juga saya kira cukup bagus dan bisa memperkuat posisi beras nasional," katanya.

Pihak Kementan menyebutkan, berdasarkan pengamatan standing crop citra satelit Kementan menunjukan bahwa pada Februari bulan depan Indonesia bisa memiliki stok beras hingga 4,3 juta ton.

Dengan angka tersebut maka posisi beras Indonesia dalam kondisi aman dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Tetapi sekali lagi kita harus lebih keras lagi dalam bekerja menyedikan kebutuhan beras bagi masyarakat Indonesia. Kita memang harus bergerak lebih cepat tetapi kita juga tidak boleh pede menghadapi 2023. Apalagi ada cuaca ekstrim global dan peringatan dunia tentang krisis," katanya. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x