Network
DESKJABAR – Nasib kasus Subang, Jawa Barat, kembali menjadi perhatian banyak orang, walau pengungkapan belum juga dapat dilakukan oleh pihak berwajib.
Karena kasus Subang merupakan sesuatu kejadian menghebohkan, dimana ibu dan anak ditemukan tewas mengenaskan pada bagasi mobil pada rumah di Ciseuti, Jalancagak.
Ada prediksi bahwa kasus Subang baru dapat terungkap seusai Pemilu 2024, karena dugaan sejumlah latar belakang kejadian tersebut.
Kini setelah setahun lewat, kejadian kasus Subang seolah sudah terlupakan. Namun sebenarnya masih ada sejumlah orang tetap memperhatikan kasus yang menewaskan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (22) itu.
Baca Juga: Panen Raya Cabe di Kabupaten Subang, Fenomena Unik Usaha Pertanian Jawa Barat Awal Tahun 2023
Prediksi pengamat kasus Subang
Salah seorang pengamat kasus Subang, yaitu Cecep, mengatakan, mengutip keterangan prediksi salah seorang pemerhati lainnya, yaitu Madam Suki, bahwa kasus dimaksud baru bisa terungkap tiga tahun sejak kejadian.
Keterangan Cecep itu muncul pada shorts YouTube Seputig, Kapan Kasus Subang akan berakhir?
Nah, jika dihitung tiga tahun lagi sejak kejadian kasus Subang pada 18 Agustus 2021, artinya, kasus itu baru bisa terungkap pada 18 Agustus 2024.
Baca Juga: Kasus Subang Nasib di 2023, Anjas : Kasus Besar Kedua Setelah Kasus Sambo, Mungkinkah Terungkap ?
Entah teknis apa yang menjadi dasar teori prediksi dari Cecep dan Madam Suki bahwa kasus Subang baru bisa terungkap tiga tahun lagi.
Semoga saja teori Cecep dan Madam Suki itu, lebih kepada teknis prediksi dengan latar belakang urusan secara logis.
Tetapi jika kita melihat tahun 2024 dikaitkan jadwal umum pada tahun itu, salah satunya adalah Pemilu 2024 yang dijadwalkan pada Februari.
Jika prediksi bahwa kasus Subang baru dapat terungkap kemungkinan pada Agustus 2024, artinya kasus itu baru terungkap setelah Pemilu 2024.
Yayasan Bina Prestasi Nasional
Diantara hal-hal yang sering menjadi bahan pembicaraan dalam kasus Subang, adalah keberadaan Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Sebab, kedua korban kasus Subang, yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (22) masing-masing adalah bendahara dan sekretaris pada yayasan itu.
Yayasan itu didirikan Yosep dan sejumlah orang lainnya, dimana rumah kejadian pembunuhan sekaligus kantor Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Yosep adalah suami Tuti dan ayah dari Amalia, dan juga ada anak lainnya, yaitu Yoris yang aslinya tertulis Youries.
Soal Yayasan Bina Prestasi Nasional, pengacara dari saksi Yosep, yaitu Rohman Hidayat, ketika kejadian pembunuhan di Jalancagak, Subang baru terjadi, kepada DeskJabar, memberi gambaran sejarah berdirinya yayasan dimaksud. ***
