Sejarah Pengamen di Bandung, Sejak Kapan Banyak Muncul ? Evolusi Alat Musik Digunakan

- 1 Januari 2023, 07:08 WIB
Dua pengamen peti sabun di Bandung tahun 1980-an, ada sejarah pengamen di Bandung dan banyak muncul mulai kapan, serta evolusi alat musik digunakan.
Dua pengamen peti sabun di Bandung tahun 1980-an, ada sejarah pengamen di Bandung dan banyak muncul mulai kapan, serta evolusi alat musik digunakan. /Henk van Rinsum/Nationaal Museum van Wereldculturen Belanda

Pada tahun 1970-an, ‘peralatan’ mengamen umumnya masih berupa kecrek dan alat petik dibuat dari peti sabun.

Nah, alat musik kecrek, dibuat dari tutup botol minuman soda yang digepengkan, lalu ditusuk paku dan dibuat pegangan. Digoyang-goyangkan bunyinya “kecreeekkk..kecreeekkk…kecreeekkkk..”

Baca Juga: Pohon Kiara di KBB (Kabupaten Bandung Barat) dan Majalengka, Dikhawatirkan Ramai Jadi Pesugihan Pemilu 2024

Sedangkan alat musik peti sabun, dibuat dari papan tipis bekas peti sabun, dibuat kotak, dengan dipasangi karet bekas ban yang disayat tipis, atau tali celana kolor.

Bunyi alat musik peti sabun, “tekduuunggg…tekkk duuunggg….teekkk duungggg…” yang mengamen biasanya wanita.

Ada perbedaan dari warga Bandung penyebutkan kepada pengamen peti sabun, dimana terhadap warga lokal tetap disebut peti sabun.

Tetapi terhadap pengamen orang asal Jawa Tengah yang pakai alat musik peti sabun, orang Bandung menjuluki “walangkeke”. Konon, karena awalnya mereka sering menyanyi lagu “walangkekek” yang dinyanyikan Waljinah mulai ngetop tahun 1968.

Baca Juga: Tembakau Mole Sumedang Laku Keras, Melinting Jadi Favorit, Persiapan Larangan Rokok Batangan

Memasuki tahun 1980-an, tampilan pengamen peti sabun, dari semula kebanyakan wanita menjadi muncul banyak bencong.

Fenomena mulai bermunculannya pengamen di Kota Bandung tahun 1970-an dan 1980-an, menjadi salah satu obyek bidikan fotografer asal Belanda, Henk van Rinsum.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x