KILAS BALIK 2022, Masih Abu Abunya Kepastian Pembangunan Tol Getaci, Calon Tol Terpanjang di Indonesia

- 26 Desember 2022, 15:09 WIB
Pembangunan tol Getaci masih abu-abu setelah pemerintah memundurkan  rencana operasional dari 2024 menjadi 2029
Pembangunan tol Getaci masih abu-abu setelah pemerintah memundurkan rencana operasional dari 2024 menjadi 2029 /pu.go.id/

DESKJABAR – Kilas balik 2022 soal perkembangan infrastruktur di Jawa Barat cukuo menarik, khususnya tentang penambahan ruas jalan tol, terutama dengan telah dioperasikan ruas Tol Cisumdawu Seksi 2 dan 3.

Infrastruktu jalan tol di kawasan Jawa Barat pada tahun 2022 ini bertambah jumlahnya, setelah 5 ruas jalan tol telah resmi dioperasikan untuk mendukung kelancaran lalu lintas libur Natal dan Tahun Baru.

Tahun 2022 juga memberikan angin segar, khususnya bagi masyarakat di wilayah Priangan dengan akan hadirnya tol Getaci atau tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, yang akan menjadi calon terpanjang di Indonesia.

Kehadiran tol Getaci sangat ditunggu-tunggu untuk kelancaran mobilitas masyarakat dan ekonomi di wilayah Priangan.

Baca Juga: 3 Pejabat KEJATI JABAR Kompak Respon Dugaan Suap Jual Beli Jabatan Pasca Bupati ANNE RATNA Lantik Pejabat

Sebab, selama ini kemacetan di beberapa titik seperti  Nagreg, Tanjakan Gentong, atau Limbangan, selalu menjadi masalah utama.

Sayangnya, realisasi tol Getaci seperti abu-abu sejalan dengan perkembangan yang terjadi, mulai dari mundurnya rencana pembangunan, mundurnya Wika, dan molornya penyelesaian jalan tol.

Wagub Uu :Tol Getaci Mimpi Warga Jabar Wilayah Timur dan Selatan

Wakil Gubernur atau Wagub Uu Ruzhanul mengemukakan bahwa kehadiran Tol Getaci merupakan perwujudan dari mimpi warga Jawa Barat wilayah timur dan selatan, seperti Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran.

“Mereka menginginkan adanya tol untuk mempercepat dan mempermudah transportasi  dan mobilitas masyarakat,” papar Uu.

Uu yang juga warga Tasikmalaya mengakui, jika dulu saat akan berpergian ke Bandung, kemacetan hanya berlangsung saat akhir pekan saja.

Namun saat ini, kemacetan terjadi hampir setiap hadi. Jika dulu dari Tasikmalaya ke Bandung bisa ditempuh sekitar 1,5 jam, maka saat ini bisa mencapai 3 sampai 4 jam.

“Dulu waku saya masih bujangan, dari Tasikmalaya ke Bandung hanya sekitar 1,5 jam. Sekarang bisa sampai 3 jam bahkan 4 jam,” ujar mantan Bupati Tasikmalaya tersebut.

Menurutnya, ada sejumlah titik kemacaten di jalur ini seperti Nagreg, rumah makan Asep Stobery (Garut), Limbangan, dan Tanjakan Gentong.

Baca Juga: KILAS BALIK 2022, Apa Kabar Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Akankah Kasusnya Seperti Marsinah?

Jika Tol Getaci sudah ada, maka Uu optimistia jarak dari Bandung ke Tasikmalaya akan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit saja.

Kehadiran tol ini juga menurutnya diprediksi akan meningkatkan dampak ekonomi wilayah Jabar timur dan selatan, khususnya peningkatan kunjungan wisata. Sebab, di wilayah ini cukup banyak destinasi wisata alam yang cukup favorit di masa liburan.

Abu-Abunya Pembangunan Tol Getaci, Calon Tol Terpanjang di Indonesia

Tol Getaci akan dibangun sepanjang 206,65 kilometer yang akan melintas dua provinsi yakni Jawa Barat sepanjang 171,40 km, dan Jawa tengah sepanjang 35,25 km, yang nenjadikannya sebagai tol terpanjang di Indonesia dengan anggaran sebesar Rp 56 triliun.

Dalam pengerjaannya, pembangunan jalan Tol Getaci terbagi atas empat seksi. Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,20 kilometer.

Info grafis pembangunan Tol Getaci (Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap) lewat Garut. Ada 13 fakta menarik dengan adanya Tol Getaci  yang merupakan tol terpanjang di Indonesia.
Info grafis pembangunan Tol Getaci (Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap) lewat Garut. Ada 13 fakta menarik dengan adanya Tol Getaci yang merupakan tol terpanjang di Indonesia.
Selanjutnya Seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 kilometer, Seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan sepanjang 76,78 kilometer. Terakhir Seksi 4 Patimuan-Cilacap sepanjang 34,35 kilometer.

Pengerjaannya jalan tol adalah Tahap  I, dimulai dari seksi satu dan seksi dua sepanjang 94,22 km Cigatas, dilakukan di akhir 2022 dan ditargetkan rampung 2024.

Baca Juga: PRODUKNYA Bisa Sampai Brasil, Dikdik Merupakan Sisa Terakhir Kejayaan Sentra Keramik Kiaracondong Bandung

Sedangkan tahap II, akan dilakukan pada seksi tiga dan empat, sepanjang 112,43 km. Dengan target pembangunan di akhir 2027, dan rampung pada 2029.

Nantinya jalan tol ini akan dibawah pengelolaan PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) yang terdiri dari 8 perusahaan BUMN dan Swasta.

Perusahaan itu meliputi PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga, PT Sarana, PT Gama Group, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Namun dalam perkembangannya, kapan jalan tol ini akan mulai dibangun mengalami perubahan. Pada wal tahun 2022, diharapkan pembangunan akan dimulai pada akhir tahun 2022. Bahkan Jasamarga masih yakin pembangunan akan dimulai akhir tahun ini.

Nyatanya hingga menjelan tutup tahun, belum terlihat ada kegiatan permangunan fisik, yang terlihat baru sebatas pematokan lahan.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil sendiri mengatakan bahwa pembangunan akan dimulai sekitar Februari 2023.

Wagub Uu Ruzhanul sebelumnya menyatakan pembangunan fisik akan dimulai jika proses ganti rugi lahan kepada warga sudah selesai.

Apakah awal pembangunan fisik akan kembali mundur, mengingat kabar terbaru muncul masalah soal sumber anggaran. PT Wika mundur  dan pemerintah pusat juga menghadapi masalah soal anggaran untuk ganti rugi lahan.

Saat Rapat Dengar Pendapat dengan DPR RI pada 21 November 2021, Direktur Utama Wika, Destiawan Soewardjono menyampaikan, mundurnya perseroan diakibatkan karena adanya perjanjian Master Restructuring Agreement (MRA). 

"Perseroan memang ikut share di dalam proyek tersebut, namun karena lender itu ada di dalam (MRA), maka WSKT tidak akan berinvestasi lagi di ruas tol,"kata Destiawan.

Menurutnya, di satu sisi, Wika sudah tidak ada dana lagi untuk berinvestasi di jalan tol. Ditambah saat ini investasi untuk jalan tol baru memang tidak diperbolehkan.

Baca Juga: ATASI Banjir di Wilayah Arcamanik, Pemkot Bandung Bangun Kolam Retensi Cisanggarung

Sementara itu,  Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf menyatakan bahwa proyek yang sedianya dikerjakan tahun 2022 dipastikan ditunda, akibat kurangnya dana untuk pembebasan lahan dari pemerintah pusat.

Menurut Yusuf, pemberitahuan penundaan proyek Getaci diterimanya melalui surat yang dikeluarkan dari Kementerian Dalam Negeri.

Kabar terakhir, Wagub Uu Ruzhanul merasa kecewa dan menilai Pemerintah Pusat tidak serius. Respon itu menyusul pengunduran jadwal penyelesaian proyek tol Getaci molor dari rencana awal selesai pada 2024, ternyata menjadi 2009.

Uu menilai, pembangunan Tol Cigatas diperpanjang lagi ini menandakan  pemerintah pusat tidak serius. Selain itu, pemerintah pusat tidak tahu kebutuhan masyarakat sekitar.

Padahal, kata Uu, sebelumnya dijanjikan akan selesai akhir tahun 2024 akan selesai saat kepemimpinan Jokowi.

"Sekarang jadi 2029 siapa tahu pemimpin yang akan datang tidak merespons dan tidak komitmen dengan hal ini," kata Uu. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x