8 Bus Listrik Bekas KTT G20 Dioperasikan di Bandung, Awal Transportasi Massal Terintegrasi di Bandung Raya

- 25 Desember 2022, 07:02 WIB
Gubernu Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan operasional bus listrik Go Green di Bandung Raya pada  Sabtu 24 Desember 2024
Gubernu Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan operasional bus listrik Go Green di Bandung Raya pada Sabtu 24 Desember 2024 /jabarprov.go.id/

DESKJABAR – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan beroperasinya bus listrik di Kota Bandung pada sabtu 24 Desember 2022.

Bus listrik yang dioperasikan sebanyak 8 unit, bekas digunakan dalam acara KTT G20 di Bali pada pertengahan November 2022.

Pengoperasian Bus Rapid Transit (BRT) dengan bus listrik tersebut menandai dimulainya transportasi massal di kawasan Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung,, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

Setelah pengoperasian BRT bus listrik, selanjutnya akan disiapkan transportasi antar regional berupa LRT atau Lintas Rel Terpadu, yang rutenya sudah disepakati.

Baca Juga: SETELAH Merusak Bioskop di Jepang, Avatar 3 : The Way of Water Makan Korban Lagi, Seorang Penonton Meninggal

Ridwan Kamil menambahkan, untuk memulai program tersebut, pada 2023 akan dimulai pengurangan jumlah angkot melalui program konversi angkot ke bus BRT.

Transportasi Massa Terintegrasi Bandung Raya

Gubernur Ridwan Kamil usai peluncuran Angkutan Massal Bandung Raya Go Green di Kota Bandung, Sabtu, 24 Desember 2022 mengatakan bahwa peluncuran BRT bus listrik tersebut sebagai salah satu solusi masterplan mengurai kemacetan di kawasan Bandung Raya.

Sebab, menurut Ridwan Kamil, di Kota Bandung mayoritas penduduknya lebih banyak menggunakan mobil pribadi yang mencapai sekitar 84 persen.

"Dalam hitungan 20 sampai 30 tahun, kalau ini dibiarkan, ketika keluar rumah semua kena macet," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil.

Nantinya, menurut dia,transportasi massal teritegrasi yang akan dijalankan memiliki berbagai jenis yang disesuaikan dengan kondisi dataran dan cekungan jalan seputar Bandung Raya, sehingga ada perbedaan dengan kota besar lainnya dan memiliki banyak tantangan tertentu.

"Di Bandung berbeda dengan Jakarta, Semarang atau Surabaya yang tanahnya datar dan jalannya lebar. Cekungan Bandung atau kawasan Bandung Raya ini jalanya kecil-kecil, berkelok-kelok, dan berbukit-bukit,” tuturnya.

Baca Juga: PRODUKNYA Bisa Sampai Brasil, Dikdik Merupakan Sisa Terakhir Kejayaan Sentra Keramik Kiaracondong Bandung

Kawasan Cekungan Bandung yang dimaksud meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

Ridwan Kamil menambahkan, pada awal Januari 2023, para Kepala Daerah di Bandung Raya akan berkumpul untuk menyepakati anggarannya.

Pengoperasian bus listrik sebagai bagian dimulainya tranportasi massal teritegrasi di Bandung Raya
Pengoperasian bus listrik sebagai bagian dimulainya tranportasi massal teritegrasi di Bandung Raya
"Nah awal Januari para kepala daerah Bandung Raya akan berhimpun untuk menyepakati anggaran, juga komitmen operasional dan lain-lain," ujarnya.

Bus Listrik Bekas KTT G20 di Bali

Sementara itu, bus listrik yang mulai beroperasi di Kota Bandung mulai Sabtu 24 Desember 2022 berjumlah 8 unit.

Baca Juga: Respon ASPIDSUS KEJATI JABAR Terkait Dugaan Jual Beli Jabatan di Purwakarta Usai Bupati Anne Lantik Pejabat

Ke-8 bus listrik ini bekas digunakan dalam acara KTT G20 di Bali pada pertengahan November lalu. Dengan demikian, baru Kota Bandung dan Surabaya yang mengoperasikan bus listrik ini. Bus tersebut memiliki kapasitas 25 penumpang

Sementara itu, Dirut PT. Inka Multi Solution Service (IMSS) Junaidi mengemukakan bahwa terkait fasilitas pendukung, ada dua Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), yaitu di pool dan di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung.

"Khusus untuk bus ini, ada dua SPKLU, yaitu di pool bus dan di Terminal Leuwipanjang. Sebenarnya masih bisa ditambah, tapi nanti itu tergantung pemerintah daerah dan PLN," ujar Junaidi.

IMSS sendiri total sudah memproduksi 30 unit bus listrik. Untuk Bandung Raya, saat ini dioperasikan delapan unit yang merupakan hibah dari Kementerian Perhubungan RI.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: jabarprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah