Kelima jalur pendakian Gunung Ciremai itu masing-masing memiliki karakter berbeda.
Bahkan, jalur baru, yaitu di Trisakti Sadarehe mulai banyak diminati, terutama yang melalui rute dari Majalengka.
Khusus jalur Trisaki Sadarehe, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Teguh Setiawan, mengatakan, terdapat delapan transit, terdiri 3 transit camp dan 5 transit shelter.
“Keunggulan jalur pendakian dari Trisakti Sadarehe, adalah padang savana yang membentang pada ketinggian 2.670 mdpl. Ada pemadangan matahari terbit dan terbenam, serta hamparan bunga edelweis,” ujar Teguh Setiawan,
Disebutkan, sejak tahun 2019, jalur Sadarehe telah dijajaki sebagai jalur pendakian baru. Sebelumnya, jalur ini selalu dijadikan jalur illegal oleh para pendaki.
Baca Juga: Majalengka, Mencari Jejak Jalan Raya Pos di Kadipaten, Lokasi Sejarah Jalan Daendels Adalah yang Ini
Untuk meminimalisir tingkat kecelakaan akibat pendakian illegal, kelompok masyarakat Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh, Majalengka, mengajukan pengelolaan pendakian di jalur Sadarehe.
Dengan bekerjasama dengan masyarakay MPGC Tunas Karya, dilakukan untuk mewujudkan pengelolaan jalur pendakian Gunung Ciremai itu.
Berdasarkan catatan DeskJabar, di Sadarehe lebih dikenal sebagai kawasan unit perkebunan teh yang sampai kini masih eksis.