BUKAN Sesar Cimandiri, BMKG Temukan Sesar Baru Penyebab Gempa Cianjur yang Telah Menewaskan 334 Warga

- 9 Desember 2022, 09:11 WIB
Pencarian korban gempa Cianjur. Ternyata penyebab gempa ini bukan akibat sesar Cimandiri melainkan sesar baru yakni sesar Cugenang
Pencarian korban gempa Cianjur. Ternyata penyebab gempa ini bukan akibat sesar Cimandiri melainkan sesar baru yakni sesar Cugenang / PMJ News

DESKJABAR– Gempa Cianjur berkekuatan magnitude 5,6 yang terjadi pada 21 November 2022 yang telah menewaskan 334 warga, ternyata bukan diakibatkan oleh sesar Cimandiri yang selama ini banyak dibicarakan.

Baru saja BMKG merilis bahwa mereka baru saja menemukan penyebab gempa Cianjur tersebut diakibatkan oleh sesar Cugenang.

BMKG baru bisa mengindentifikasi keberadaan sesar ini yang melintasi Kecamatan Cugenang Cianjur. Untuk itulah sesar ini dinamakan sesar Cugenang.

Dari hasil identifikasi BMKG, sesar Cugenang tersebut melintasi 9 desa di 2 kecamatan, yang membuat warga yang tinggal desa-desa tersebut dianjurkan untuk direlokasi dari zona sesar aktif tersebut.

Baca Juga: BNN Kota Bandung Membuka Lowongan PPNPN Untuk Beberapa Posisi, Cek Cara Pendaftaran

Adapun desa-desa yang dilintasi sesar Cugenang adalah

Kecamatan Cianjur  meliputi sebagian Desa Nagrak. Sementara Kecamatan Cugenang meliputi Desa Cibulakan, Desa Benjot, Desa Sarampad, Desa Mangunkerta, Desa Nyalindung, Desa Cibeureum, Desa Ciputri, dan Desa Ciherang.

“Zona bahaya merupakan zona yang rentan untuk mengalami geseran atau deformasi, getaran dan kerusakan lahan serta bangunan. Zona ini berada di sepanjang jalur patahan pada jarak 200 hingga 500 meter ke arah tegak lurus kanan kiri patahan,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono Kamis 8 Desember 2022.

Sementara itu Kepala BMKG Dwikora Karnawati menambahkan, di Indonesia sudah teridentifikasi sebanyak 295 patahan aktif atau sesar, namun sesar Cugenang belum termasuk yang teridentifikasi.

“Jadi ini yang baru ditemukan atau teridentifikasi,” tuturnya.

Baca Juga: E-Wallet Terputus, Ini Cara Mengatasi Kendala E-Wallet Prakerja Untuk Nyambung Kembali ke Akun Kartu Prakerja

Dwikora menambahkan, sesar Cugenang adalah patahan yang baru saja terbentuk atau ditemukan di sepanjang lintasan merah putus-putus tadi atau strike dengan arah barat laut tenggara dan diberi nama patahan Cugenang.

Dari situlah, menurutnya,  zona yang harus dikosongkan dari zona yang garis putus-putus dan kanan-kiri antara 200-300 meter.

Zona yang harus dikosongkan itu masuk dalam zona bahaya. Gempa yang merusak bisa terjadi sewaktu-waktu sehingga disarankan tidak dijadikan pemukiman.

Pencarian dilanjutkan

Sementara itu mengutip dari kantor berita Antara, Pemkab Cianjur menyatakan bahwa pencarian korban akan diteruskan hingga 20 Desember 2022.

Baca Juga: Rekor Pertemuan Ahsan-Hendra vs Liu Yu Chen-Ou Xuan Yi Hari Ini di BWF World Tour Finals 2022, Siapa Unggul?

Asisten Daerah I Pemkab Cianjur, Budi Rahayu Toyib mengatakan saat ini fokus pencarian korban fokus di longsor di Sate Sinta, Cijedil dan Jalan Mangunkerta Kecamatan Cugenang.

Pada pencarian hari ke-18 pada Kamis kemarin, pencarian belum membuahkan hasil, sehingga korban meninggal hingga sekarang masih 334 orang. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Instagram Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah