SD Galunggung Gandeng BPBD Kota Tasikmalaya Gelar Sosialisasi Mitigasi dan Simulasi Bencana

- 5 Desember 2022, 16:43 WIB
Rangkaian kegiatan sosialisasi mitigasi dan simulasi bencana yang dilakukan SD Negeri Galunggung dan BPBD Kota Tasikmalaya, Senin, 5 Desember 2022./Dindin Hidayat/DeskJabar
Rangkaian kegiatan sosialisasi mitigasi dan simulasi bencana yang dilakukan SD Negeri Galunggung dan BPBD Kota Tasikmalaya, Senin, 5 Desember 2022./Dindin Hidayat/DeskJabar /

DESKJABAR - Rangkaian bencana alam gempa bumi yang belakangan terjadi khususnya di wilayah Jawa Barat mulai dari gempa Cianjur, gempa Garut dan Kota Tasikmalaya cukup menyita perhatian, keprihatinan sekaligus kewaspadaan banyak pihak.

Pasalnya gempa bukan saja berdampak pada kerusakan sarana prasarana dan insprastruktur namun juga bisa berakibat kepada korban luka maupun hilangnya nyawa manusia.

Untuk mengantisipasi hal tersebut SD Negeri Galunggung Kota Tasikmalaya bekerja sama dengan BPBD Kota Tasikmalaya menggelar sosialisasi mitigasi dan simulasi bencana Senin, 5 Desember 2022.

Baca Juga: Gaji Ronaldo Per Detik, Per Menit, Per Jam, Per Hari di Al Nassr Arab Saudi: LUAR BIASA!

Pantauan Deskjabar.com di lokasi, sejak pagi hari ratusan murid diatur per kelompok dan ditempatkan pada kelas tertentu untuk menerima arahan atau presentasi dari tim BPBD Kota Tasikmalaya.

Didampingi pendidik, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan juga pengurus FOM Sekolah mereka antusias mengikuti presentasi yang diberikan belasan petugas dari BPBD Kota Tasik.

Dalam acara itu disampaikan bahasan tentang teori dan arti kebencanaan hingga praktek simulasi bencana.

Tim presentasi BPBD memberi gambaran detail tentang pengertian bencana seperti apa itu bencana, jenis jenis bencana, pengenalan rambu kebencanaan, upaya penyelamatan dan perlindungan, hingga simulasi bencana.

Dalam proses simulasi bencana, tim BPBD membuat skema atau skenario bagaimana gempa terjadi disaat sedang proses pembelajaran dan apa yang harus dilakukan kemudian.

Sebelumnya tim BPBD sudah memasang beberapa tanda jalur evakuasi di beberapa tempat termasuk titik kumpul bagai lokasi akhir yang dianggap aman untuk sementara waktu.

Baca Juga: BPOM Rilis Daftar 172 Obat Sirup Aman untuk Anak, Bebas dari Cemaran EG dan DEG Penyebab Gagal Ginjal Akut

Simulasi bencana diawali dengan bunyi serine tanda terjadi gempa.

Semua siswa sesuai arahan berlindung dibawah meja masing masing dengan tetap tenang sambil menunggu arahan pendidik atau guru.

Selanjutnya, usai gempa semua siswa sesuai perintah berjalan keluar kelas dengan tertib sembari melindungi kepala dengan tas masing masing menuju titik kumpul.

Dalam skenario itu juga digambarkan beberapa siswa ada yang terluka lalu kemudian dengan sigap petugas membawa korban dengan tandu menuju titik aman dan membawa ke ruang kesehatan.

Di akhir simulasi, semua pendidik masing masing kelas melaporkan tentang jumlah siswanya masing masing sehingga memudahkan tim untuk antisipasi langkah selanjutnya.

Ditemui usai acara, Kepala Sekolah SD Galunggung Hj. N. Oon, S,Pd mengatakan kegiatan ini sangat penting dan segera harus dilakukan mengingat belakangan terjadi beberapa gempa termasuk di Kota Tasikmalaya.

Oleh karenanya ia segera membuat surat permohonan ke BPBD untuk bekerjasama memberikan edukasi dan sosisalisai untuk warga sekolahnya terutama kepada guru sebagai wakil orangtua di sekolah.

Baca Juga: Kata Ustadz, Perbanyak Hal Ini, Maka Allah SWT Akan Memperbanyak Rezeki Kamu, Segera lakukan

Adapun ujuan dari acara ini menurut Hj. N Oon untuk memberikan pemahaman atau penguatan dan pengetahuan terhadap warga sekolah bagaimana menanggulangi atau mengantisipasi bila terjadi bencana sedapat mungkin dapat meminimalisir jatuh korban.

Diakui Hj. N Oon, dari hasil evaluasi ternyata cukup banyak yang harus dibenahi dan dilengkapi seperti lebar tangga yang terlalu sempit, alat pemadam kebakaran yang belum tersedia dan sebagainya.

Iapun berjanji kedepan akan berupaya untuk memperbaiki kekurangan termasuk akan membentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).

"Insya Allah kedepan setelah acara ini kami akan berusaha melengkapi dan memperbaiki kekurangan kekurangan agar terbentuk sekolah aman bencana," ujarnya.

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar menyambut baik inisiatif dari SD Galungungung dengan diadakannya acara tersebut.

Ia memandang hal itu sangat perlu mengingat semakin menggeliatnya penomena kegempaan di seluruh Jawa Barat.

Idealnya menurut Ucu setiap sekolah itu memiliki SPAB dan kemudian dibentuk satgasnya yang terdiri dari semua civitas akademika dan stackholeder.

Baca Juga: KH Abdullah Gymnastiar (AA Gym), Bangun 100 Mushola Sementara MUSTARA Untuk Korban Bencana Gempa di Cianjur

"Gurunya terlibat, securitynya terlibat, termasuk para penjaga kantin dan pedagang mereka harus terlibat dalam proses pengamanan kebencanaan di wilayah dan sekolahnya masing masing," papar Ucu.

Hasil evaluasi Ucu menyarankan agar keamanan di sekolah itu bukan melulu masalah kegempaan atau bencana alam namun bencana non alam pun seperti kebakaran harus menjadi perhatian.

Ia mengingatkan di setiap sekolah hendaknya tersedia Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Alat Pemadam Api Berat (APAB) dan tak kalah penting menurutnya adalah bagaimana mengedukasi ketidakpanikan yang dibangun semua stackholder.

Ucu juga mengingatkan pentingnya insprastruktur bila terjadi kebakaran seperti lebar dan ketinggian tangga, penyedian APAR, jalur evakuasi, hidran dan lainnya yang wajib dipenuhi pihak sekolah.

Baca Juga: CEK DISINI! Daftar UMP dan UMK Jawa Barat 2023 Terbaru, Berlaku 1 Januari 2023, Bekasi Tertinggi, Bandung?

"Insya Allah SD Galunggung menjadi triger atau menjadi pemicu untuk sekolah lainnya," ujarnya.

Sementara itu, ketua komite sekolah Iwan Nirwana sangat mendukung kegiatan edukasi dan sosialisasi mitigasi bencana sebagai langkah preventif termasuk setuju dibentuknya SPAB.

Menurutnya upaya tersebut menjadi langkah awal atau perkenalan para siswa bagaimana dan apa yang harus dilakukan bila terjadi gempa terutama dalam mengatasi kepanikan.

"Kalau udah ada pengarahan biasanya anak anak itu cepat tanggap atau replek dan akan mengikuti apa yang seharusnya dilakukan," ujar Iwan.***

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x