Diketahui, sentra produksi usaha perkebunan teh rakyat di Jawa Barat terutama di Garut, Purwakarta, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Sumedang, Tasikmalaya, Cianjur, Majalengka, Sukabumi, Ciamis, Subang, dan Kabupaten Bogor.
Berdasarkan catatan DeskJabar, usaha pabrik teh swasta sampai awal 1990-an, dan masih banyak yang bertahan banyak sampai tahun 2022 ini. Hanya saja, pada sebagian wilayah, ada beberapa pabrik teh swasta ditutup karena berbagai sebab.
Baca Juga: Perkebunan, Panen Tembakau Jawa Barat Diyakini Tetap Bagus di Sumedang, Majalengka, dan Pangandaran
Bahkan, pernah ada juga sejumlah organisasi usaha petani pekebun dan pengolahan teh rakyat, misalnya Aptehindo, Kopastindo, Koptindo, dll. Namun, nama-nama organisasi tersebut kini sudah nyaris tidak terdengar lagi kabarnya.
Salah seorang tokoh pengolah teh hijau di Ciwidey, Kabupaten Bandung, H Wildan yang sampai kini bertahan, beberapa waktu lalu mengatakan, bahwa sejauh ini pasar teh hijau tetap bagus karena fanatiknya para konsumen.
Namun, katanya, pemasaran teh hijau kini harus ditunjang promosi lebih gencar. Tujuannyam, agar kalangan milenial menjadi mengetahui teh hijau, berikut cita rasa, manfaat kesehatan, dll.
Diketahui, di Ciwidey pun sebenarnya muncul perkebunan teh rakyat yang baru melalui pola pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) di lahan Perum Perhutani.