Wiih! Merajut Cinta Segi Tiga?, INI Cerita Naik Elf Majalaya-Kebon Kalapa Bandung, Sisi Lain Supir

- 4 Agustus 2022, 06:36 WIB
Naik Elf Majalaya-Kebon Kalapa ternyata memiliki banyak kenangan dan cerita yang harus diketahui, salah satunya adalah cerita buih buih cinta segitiga
Naik Elf Majalaya-Kebon Kalapa ternyata memiliki banyak kenangan dan cerita yang harus diketahui, salah satunya adalah cerita buih buih cinta segitiga /Budi S Ombik/Deskjabar.com/

 

DESKJABAR - Adalah hal wajar ketika masyarakat gunakan jasa angkutan umum Elf Majalaya-Kebon Kalapa Bandung memiliki banyak cerita untuk berbagi.

Jika diungkap cerita naik Elf Majalaya-Kebon Kalapa Bandung satu persatu tentu takkan habis untuk dikupas.

Bahkan takkan bosan pula untuk menyimak kisah atau cerita naik Elf Majalaya-Kebon Kalapa Bandung.

Terlepas dari sangkaan benar atau tidak, namun yang pasti ini adalah sebuah cerita nyata yang kadang sumber memintanya untuk disembunyikan identitas.

Baca Juga: KECE ABIS! 3 Tempat Wisata di Bandung, Cocok Untuk Staycation Healing, Bisa Berendam Menikmati Sunset

Sebut saja Lilis, Ririn dan Rio ketiganya bukan nama sebenarnya. Namun sebagai gambaran atau ulasan cerita penumpang Elf Majalaya.

Singkat cerita naik seorang wanita lebih awal Elf Majalaya-Kebon Kalapa di kawasan MT Majalaya. Selang beberapa menit datang penumpang laki laki dan duduk berdampingan dengan wanita tadi

Penumpang itu sebut saja Rio. Mereka berdua naik Elf Majalaya Kebon Kalapa dengan tujuan Bandung.

Sepanjang MT menuju Alun Alun Ciparay Rio mencoba membuka pembicaraan dengan malu malu kucing.

"Mau kemana neng," kata Rio.

Baca Juga: Indonesia Geser Vietnam di Puncak Klasemen Grup A Piala AFF 2022, Setelah Pesta Gol ke Gawang Singapura

Wanita yang ditanya itu tidak lantas menjawabnya, ia malah melirik ke arah Rio.

"Oh..ke Bandung Kang," kata wanita yang ditanya Rio

Dari obrolan itu Rio memperkenalkan diri bahkan menanyakan nama wanita yang diajak ngobrol, hingga diketahui bernama Lilis.

Obrolan pun terhenti ketika Elf yang membawanya berhenti di Alun alun Ciparay atau di teman kedua.

Elf yang ditumpangi Lilis dan Rio menunggu kedatangan Elf berikut untuk mendorong keberangkatannya.

Baca Juga: PERJALANAN KASUS SUBANG, dari Agustus ke Agustus, Bagian 1, Laporan Yosep, Kondisi Rumah Tidak Wajar

Benar saja tidak begitu lama Elf lain datang dan Elf yang ditumpangi Rio serta Lilis berangkat.

Saat menunggu kedatangan Elf yang akan mendorongnya, naik seorang wanita dan duduk di bangku samping Rio

Artinya Rio diapit dua wanita cantik di jok pertama posisinya tepat di pintu Elf.

Hal serupa pun dilakukan Rio ketika si wanita yang baru naik di Alun-alun Ciparay, ditanyakan kembali.

Jawaban pun sama seperti jawaban Lilis, bahwa dirinya hendak ke Bandung untuk bekerja.

Baca Juga: Usung Misi Menang, Persib Hamparkan Sepakbola Prestasi, Pulang ke Bandung Bawa Nilai Sempurna dari Borneo FC

Dari obrolan itu wanita yang baru naik Elf di Alun-alun Ciparay diketahui bernama Ririn.

Ketiganya terlibat obrolan mengasikan, baik Ririn, Rio dan Lilis.

Dari obrolan itu tersirat Rio tertarik kepada keduanya. Sementara Lilis dan Ririn pun seperti menyimpan perasaan lain.

Karena ketiganya terlihat menikmati obrolan sepanjang perjalanan menuju Bandung, waktu perjalanan seakan singkat dan tiba di Kebon Kalapa.

Cerita itu disampaikan oleh Dendi S (69) (juga nama samaran) seorang supir kahot, berpengalaman Elf Majalaya-Kebon Kalapa.

Sebelumnya Dendi tidak mau menyebutkan nama asli. Namun akhirnya ia mengaku nama sebenarnya.

Ia mengetahui gerak gerik setiap penumpangnya dari kaca spion yang ada di depan dalam mobil.

Sedangkan letak kaca spion yang panjang berada di depan dalam mobil dan sangat jelas mengamati penumpang, apalagi jok paling depan.

Dendi sebelumnya tidak menyangka ada penumpang yang tengah berkenalan dan memperkenalkan nama masing-masing.

Sebelumnya ia melihat dari kaca spion itu untuk memastikan penumpang penuh atau tidak.

"Leres pak, abdi mah teu nyangki tah. Da maksad teh ningal penumpang, naha tos pinuh atawa acan (benar pak, saya tidak menyangka itu. Padahal saya ingin memastikan jok terisi penuh atau tidak)," katanya.

Keyakinannya dipertegas saat para penumpang mau bayar ongkos ketika sampai di Kebon Kalapa.

Para penumpang membayar ongkos melalui pintu depan yang sengaja dibuka, dan Endi duduk tepat di posisi keluar.

"Abdi kan terang mana penumpang nu mayar saurang, duaan, tiluan atawa saterusna," ucapnya

Biasanya si penumpang saat membayar ongkos itu ada yang ngomong satu atau dua orang saja.

"Ieu mah henteu, tah nu pameget (Rio) nyarios kieu tiluaneun pak sareng abdi itu jalmina istri itu nu duaan (ini tidak, yang laki laki (Rio) berkata ini ongkos untuk tiga orang, wanita yang berdua itu dan saya)," kata pak Dendi S sambil mempergakan Rio menunjuk Lilis serta Ririn.

Sementara saat Dendi melihat Lilis dan Ririn yang ditunjuk Rio, kedua wanita itu mengangguk sambil tersenyum.***

 

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x