Neni Haryani, Anak Tukang Becak yang Dulu Sangat Sulit Minta Dibelikan Roti, Kini Miliki 9 Toko Roti

- 3 Agustus 2022, 09:00 WIB
Profil Neni Haryani, Owner, Bunga Bakery Bogor asal Kota Tasikmalaya
Profil Neni Haryani, Owner, Bunga Bakery Bogor asal Kota Tasikmalaya /Tangkap Gambar dari kanal YouTube Jaga Lilin/

DESKJABAR - Akrab dengan kesulitan hidup sejak kecil, Neni Haryani mengaku tak mau menyerah pada takdir.

Ayah Neni Haryani hanya seorang pengayuh becak sedangkan ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Untuk mempertahankan hidup, Neni Haryani sudah terbiasa membantu kedua orang tuanya dengan berjualan gorengan keliling kampung. Bahkan pernah seluruh dagangan yang ia bawa jatuh berserakan sehingga tidak bisa berjualan lagi pada hari itu.

Karena senang makan roti, suatu hari Neni Haryani meminta dibelikan roti lagi. Permintaan itu dijawab diplomatis sang ibu."Ibu tidak punya uang, Nanti saja kalau kamu sudah besar beli sama pabriknya."

Baca Juga: Menonton Ikatan Cinta, Scene Basi Riki Memalsukan Surat Tes DNA Muncul Lagi, Pelakunya Gentayangan!

Kalimat yang disampaikan ibunya terus terekam dalam benak Neni Haryani yang tidak menyangka omongan ibunya akan menjadi kenyataan.

Diangkat dari Youtube Jaga Lilin, tentang kisah inspiratif yang diposting pada Sabtu, 19 Februari 2022, owner Bunga Bakery Bogor ini menceritakan kisah pahit yang berbuah manisnya untuk kita petik hikmahnya.

Berbekal ijazah SMA, selepas tamat sekolah pada tahun 1995 berangkatlah Neni Haryani merantau ke Bogor dari kotanya Tasikmalaya.

Saat diantar ke kota Hujan ini orang tuanya berpesan agar dirinya pulang nanti ke Tasikmalaya sudah menjadi orang yang sukses, bermanfaat bagi orang lain.

Baca Juga: Kartu Prakerja Memperkenalkan Sistem Baru Verifikasi Wajah Melalui Fitur Liveness dengan Kedipan Mata

Neni menuturkan, meski kedua orang tuanya hanyalah orang kecil biasa, namun mereka memiliki pandangan hidup yang jauh ke depan.

Orang tuanya selalu berdoa dan berharap anaknya tidak mengalami hidup seperti orang tuanya.

Kota Bogor adalah berkah bagi kehidupan Neni selanjutnya. Dari kota inilah seluruh mimpi, doa dan harapan kedua orang tuanya bisa ia wujudkan.

Neni yang tinggal menumpang hidup bersama saudaranya pandai menitipkan diri. Di rumah saudaranya ia ikut membantu pekerjaan rumah tangga seperti mengasuh anak, berbelanja ke pasar dll.

Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual

Hingga suatu hari Neni disuruh memfotocopy berkas dan dokumen saudaranya di kantor yang jaraknya satu jam dari rumah tempat ia tinggal

Karena uang untuk membayar fotocopy kurang, Neni memberanikan diri meminjam uang sebesar Rp 15.000 kepada seseorang yang kelak menjadi suaminya hingga saat ini.

Perbedaan usia Neni dan suaminya terpaut 10 tahun, Neni sangat bersyukur memiliki suami yang baik dan mendorongnya untuk memiliki keterampilan.

Baca Juga: JELANG 1 Tahun Kasus Subang, Saat Yosef dan Yoris Bersepakat Netizen Usul Datangi Polda Kalau Perlu Demo

Neni bahkan pernah mengenyam perguruan tinggi atas saran suaminya yang memiliki toko kacamata. Namun passion Neni tidak di sana, Neni memilih untuk mengikuti kursus-kursus dari mulai kursus membuat kue, motong rambut semuanya ia ikuti.

Saat kursus atau datang ke tempat peralatan kue, Neni sering memegang alat-alat pembuat kue dan berkata dalam hatinya, suatu saat barang-barang ini ada di rumahnya.

Neni mulai semangat mempraktikkan hasil kursus membuat kue. Roti bikinannya ditawarkan kepada tetangganya.

Kue roti bikinannya ternyata enak, banyak orang yang suka. Neni makin semangat membuat roti dan menjajakannya. Kini dia mulai berjualan keliling dengan sepeda motor.

Baca Juga: Ternyata Kucing Hewan Imut Manis Ini Ditakuti Ular, Pelihara di Rumah

Perjalanan hidup manusia itu urusan Allah, baik-buruk, hitam-putihnya, Neni yang sedang bersemangat merintis usaha harus menerima kenyataan pahit.

Sebelas sepeda motor yang dulu dipergunakan untuk berjualan kini tinggal satu unit. Rumah besar yang dia dapatkan bersama suaminya sudah ditulis “Akan dijual”

Neni dan keluarga kena tipu hingga ratusan juta dan akhirnya terlilit utang. Sampai ada tetangga yang mengatakan kalau dia bangkrut.

"Saya sempat sakit hati dibilang bangkrut. Dari sana saya merenung, kata-kata hal itulah yang memberikan kekuatan. Saya tidak boleh dikatakan bangkrut, selama saya masih memiliki semangat, Allah akan memberikan upah dari niat dan usaha kita " Kata Neni Semangat.

Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Orang yang Akan Dijadikan Tumbal Pesugihan, Salah Satunya Linglung

Kesulitan hidup yang dialami sejak kecil menjadi kekuatan mental saat kehidupannya merosot ke titik terendah.

Neni selalu memegang kalimat sakti yang ia yakini, “Kamu jangan takut. Selama kita punya Allah. Kita akan selalu ditolong Allah,” katanya yakin

“Di saat kita terpuruk, Kita harus selalu ingat kepada mimpi besar kita. Saat kita jatuh, Itulah yang memberikan kekuatan kita. Tetap semangat, Selama kita masih mau berusaha, Allah pasti membukakan jalannya,” lanjutnya.

Suatu hari teman Neni sedang di Makkah, Arab Saudi, menghubunginya. Dia bertanya, apa doa yang ingin Neni titipkan di Tanah Suci. Neni meminta sang teman untuk mendoakan agar dirinya bisa memiliki toko roti.

Baca Juga: Dago, Kawasan Elite dan Destinasi Wisata di Bandung Utara, Ternyata Dulunya Tempat Ini

Tak dinyana, saat Neni bersilaturahmi ke rumah saudaranya yang dulu memberikannya tempat tinggal. Saudaranya ini bertanya kenapa gak berjualan roti lagi.

Dengan terus terang Neni menceritakan segala yang terjadi saat itu.

Neni terperanjat saat saudaranya mau meminjamkan modal sebesar Rp 70 juta agar dia bisa kembali berjualan. Semula ragu untuk menerima, karena tidak akan sanggup untuk mengembalikan uang pinjamannya itu.

"Kalau kamu maju, saya ikut bahagia. Yang terpenting kamu maju. Tidak usah mikirin buat cepat-cepat membayar," kisah Neni.

Baca Juga: RUMAH TUSUK SATE, Benarkah Tempat Kumpul Jin Jahat , Ustadz Khalid Basalamah Menjelaskan

Berbekal pinjaman modal dari saudaranya, Neni kembali membangun bisnis usahanya dengan membuka toko roti Bunga Bakery di Bogor.

Usahanya dimudahkan Allah. Berselang beberapa bulan dia mampu untuk membuka cabang.

Kini Neni benar-benar mewujudkan mimpi besarnya, omongan orang tua semasa kecil untuk membeli Roti beserta pabriknya bukan lagi sekedar omongan kosong belaka.

Bahkan selama pandemi kemarin cabang tokonya bertambah lagi sehingga sampai sekarang dia memiiki sembilan toko. ***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: YouTube Jaga lilin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah