"Muhun ngawitan mah kitu, komo waktos nembe aya mah kantos tegang heula tah supir Elf sareng supir Damri teh (Benar ketika awal awalnya seperti itu, apalagi saat pertama hadir antara supir Elf dan supir Damri sempat tegang)," ucap salah seorang supir Elf yang tidak mau disebut namanya.
Namun, tambah sopir Elf tadi, kondisi itu bisa diredam dengan beragam mediasi antara pengurus jalur Elf dan pihak Bus Damri.
Hingga akhirnya dari masing-masing pihak ada kesepakatan bersama dengan ketentuan yang harus dipatuhi pihak Damri.
"Salah satunya adalah tidak menaikkan dan tidak menurunkan penumpang mulai dari Ciparay hingga Majalaya, begitupun saat kembali menuju Bandung," ucap seorang supir Elf tadi.
Untuk menyesuaikan itu, tambahnya lagi, Elf melakukan perubahan jadwal keberangkatan, dengan sela waktu 10 menit sekali setiap unitnya.
"Jadi setiap Elf dari tempat pengeteman diberangkatkan selang waktunya 10 menit sekali," tuturnya lagi.
Di sisi lain calon penumpang Majalaya-Kebon Kalapa mengatakan sebelum mengetahui ada perubahan jadwal keberangkatan Elf, dirinya beralih ke jasa angkutan Damri.
"Memang ongkosnya lebih murah yakni Rp 5000 tapi waktu tempuhnya lebih lama," kata Asep calon penumpang jasa angkutan asal Majalaya.
Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual