KISAH Mengharukan Elf Majalaya-Kebon Kalapa Bandung, WASPADA di Jalur pada Jam Ini

- 28 Juli 2022, 07:10 WIB
Naik jasa angkutan umum Elf Majalaya-Kebon Kalapa Bandung  memiliki cerita pilu, pergeseran kendaraan hingga tingkat kemacetan
Naik jasa angkutan umum Elf Majalaya-Kebon Kalapa Bandung memiliki cerita pilu, pergeseran kendaraan hingga tingkat kemacetan /Budi S Ombik/Deskjabar.com/

DESKJABAR - Jasa angkutan umum Elf Majalaya-Kebon Kalapa Bandung ternyata memiliki cerita mengharukan.

Sebelum muncul Elf Majalaya-Kebon Kalapa Bandung, di tahun 1980 hingga tahun 1990 jasa angkutan umum saat itu adalah Colt dan L300.

Bahkan jasa angkutan umum Elf Majalaya-Kebon Kalapa Bandung diawali dengan munculnya angkutan Bus.

Baca Juga: 4 Wisata Malam 1 Suro, Destinasi Penuh Mistis, No. 3 Paling Hits Banyak Diburu untuk Meminta Kekayaan

Saat sebelum muncul jasa angkutan umum Elf Majalaya-Kebon Kalapa Bandung di tahun 1980 hingga tahun 1990 bukan angkutan umum yang mencari penumpang.

"Justru terbalik penumpang lah yang mencari jasa angkutan," kata Anton (61) salah seorang supir jasa angkutan umum Elf Majalaya-Kebon Kalapa Bandung kepada Deskjabar.

Anton mengatakan, ketika jaman jasa angkutan Bus Majalaya-Kebon Kalapa Bandung banyak kendaraan yang ditunggu penumpang.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Kota Cimahi dan KBB Kamis, 28 Juli 2022 Lengkap dengan Persyaratan

Ada Bus Budidarma, ada Bus Wahyu dan bus bus lain. Bahkan diantara bus bus itu, tambahnya digandeng kendaraan jasa angkutan umum Colt dan L300.

Saat itu penumpang Majalaya-Kebon Kalapa Bandung bisa memilih jasa angkutan umum yang akan membawa ke tempat tujuan.

"Baik yang dari Majalaya atau dari Kebon Kalapa Bandung," kata Anton.

Baca Juga: Hukum Intimidasi Berbasis Islam, Membully Bisa Jadi Dosa yang Tidak Kita Sadari, Dapat Dituntut di Akhirat

Hingga ada penumpang yang akrab baik dengan supir atau kondektur bus hingga supir Colt dan L300.

Karena penumpang memilih milih jasa angkutan umum, ucap Anton, munculah Elf.

Sedangkan jasa angkutan umum Colt Majalaya-Kebon Kalapa Bandung mulai tergeser akibat penumpang yang memilih milih kendaraan yang ditumpanginya.

Hingga setelah tahun 1990 ke tahun 2000 jasa angkutan umum Colt Majalaya-Kebon Kalapa Bandung tergeser dan hilang.

Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Orang yang Akan Dijadikan Tumbal Pesugihan, Salah Satunya Linglung

Begitupun kehadiran jasa angkutan umum Bus Majalaya-Kebon Kalapa Bandung, berangsur namun perlahan mulai tersisihkan Elf.

Jasa angkutan umum Bus Majalaya-Kebon Kalapa Bandung benar benar tergeser dan tidak beroperasi lagi terjadi di tahun 2000 ke atas.

"Tos we harita mah bus teh teu aya (saat itu bus langsung tergeser dan menghilang atau tidak oprasi lagi)," tuturnya.

Pergeseran ini, kata Anton, selain disebabkan calon penumpang sangat manja juga fanatik dengan memilih milih jasa angkutan umum yang ditumpanginya.

Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual

Pun kondisi mulai berbalik menjadi jasa angkutan umum yang mencari calon penumpang.

"Di samping pergeseran waktu dan kebutuhan jasa angkutan umum," kata Anton.

Anton menjelaskan, di sela sela pergeseran itu munculah istilah menunggu penumpang atau ngetem.

Karena kondisinya sudah berbalik yaitu jasa angkutan umum yang mencari penumpang, cetusnya lagi, maka mau tidak mau harus menunggu calon penumpang.

Baca Juga: Dago, Kawasan Elite dan Destinasi Wisata di Bandung Utara, Ternyata Dulunya Tempat Ini

"Caranya ya ngetem itu tadi," ucapnya lagi.

Di sini, jelasnya lagi, seorang supir dituntut harus paham tempat tempat mana saja yang berpotensi ada calon penumpang.

"Saat itu biasanya yang dijadikan tempat ngetem diawali dari Kebon Kalapa kemudian perempatan Ijan, Tegallega," ungkapnya.

Terus PTT selanjutnya Muhammad Toha atau Cigereleng hingga di sepanjang jalan Dayeuh Kolot.

Jalur yang ditempuh jasa angkutan umum Majalaya-Kebon Kalapa Bandung saat itu adalah Kebon Kalapa-Otista-Tegallega-Muhammad Toha-Dayeuh Kolot-Dayeuh Kolot lama hingga melewati Tugu Bandung Selatan atau bunderan Jl. Rumah Sakit Al Ihsan.

Baca Juga: Ternyata Kota Bandung yang Bergelar Paris van Java Ini, Dulunya Tempat ‘Pangguyangan’ Badak

Sejalan dengan pergeseran tadi dan kondisi tingkat kemacetan, kata Anton, dengan sendirinya jalur berubah.

Perubahan jalur ini untuk menghindari kemacetan lebih parah. Bahkan, ucapnya, sempat melalui jalur tol.

"Masuk di pintu tol Muhammad Toha dan keluar di pintu Tol Buah Batu," imbuhnya lagi.

Jalur ini pun, kata Anton, tingkat kemacetannya pun kian hari makin tinggi terutama melalui jalur Bojongsoang.

Sehingga jalur yang dipilih melalui jalur normal meski kemacetan sering terjadi di Palasari hingga jalur Baleendah.

Baca Juga: Braga yang Mooi Ini, Ternyata Dulunya Dikenal Sebagai Jalan Culik yang Kecil, Sepi, Gelap, dan Rawan Kejahatan

"Kemudian masuk ke jalur Bojongsoang," tuturnya.

Kemacetan di jalur Palasari terjadi pada jam jam tertentu, terutama saat masuk kerja pabrik dan pulang karyawan pabrik.

"Itu terjadi di pagi hari mulainpukul 6.45 WIB hingga pukul 07.45 WIB," ucap Anton.

Dan di sore hari, tambahnya, kemacetan terjadi mulai pukul 16.45 WIB hingga 18.45 WIB.

"Di waktu waktu itu puncaknya terjadi kemacetan, meski sebelumnya ada kemacetan namun tidak separah di jam jam itu," tuturnya.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x