Kampoeng Jokowi sebenarnya adalah komplek permukiman para karyawan kebun teh Dayeuh Manggung. Sebagaimana suasana kampung lainnya, Kampoeng Jokowi juga tampak sederhana.
Kampoeng Jokowi didirikan awal 2017. Asalnya bernama Kampung Cipinang.
Sosok Presiden RI Jokowi rupanya sangat menginspirasi warga kampung tersebut. Dimotori Asep Budi Jatnika, tokoh warga setempat, Cipinang kemudian diubah menjadi Kampoeng Jokowi.
Menurut mereka, Jokowi adalah sosok sederhana namun mendunia.
Kampoeng Jokowi dihuni oleh 40 rumah yang dibangun di zaman Belanda. Masuk ke kampung ini Anda akan serasa berada di dunia warna. Setiap rumah di Kampoeng Jokowi dicat warna warni sehingga tampak cerah dan unik.
Berbagai tanaman dari tanaman hias, obat hingga sayuran, ditata apik di setiap halaman, menambah keindahan dan keasrian kampung ini.
Pot-pot tanaman itu pun terbuat dari barang-barang bekas yang bagi sebagian orang merupakan sampah. Di antaranya ban, kaleng, botol plastik bahkan celana.
Di kampung ini tersedia lahan untuk spot berfoto yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk selfie atau foto bareng dengan keluarga. Spot ini berupa balai yang dinamakan Bale Kampoeng Jokowi.
Karena bernama Kampoeng Jokowi, warga pun tak lupa memasang patung Presiden Jokowi. Patung ini diletakkan di bagian depan kampung, di pintu masuk. Di sini, pengunjung pun bisa berfoto ria.