TITIK TERANG KASUS SUBANG, Benarkah, Ada Bukti Kuat Yoris Diduga Pelaku Pembunuh Ibu dan Anak? Ini Kata Anjas

- 4 Juli 2022, 21:26 WIB
Anjas Asmara memberikan analisa kasus Subang, benarkah ada bukti kuat Yoris sebagai pelaku pembunuh Ibu dan anak di Subang
Anjas Asmara memberikan analisa kasus Subang, benarkah ada bukti kuat Yoris sebagai pelaku pembunuh Ibu dan anak di Subang /YouTube Anjas di Thailand/

DESKJABAR - Titik terang kasus Subang, benarkah ada bukti kuat kalau Yoris sebagai pelaku pembunuh Ibu dan anak di Subang Jabar, ini analisa Anjas Asmara. 

Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Jabar sudah memasuki bulan ke 11 sejak peristiwa pembunuhan terjadi pada 18 Agustus  2021.

Pihak kepolisian dalam hal ini Polda Jabar sudah memeriksa 121 saksi dan meneliti 216 alat bukti dalam mengungkap kasus pembunuh Ibu dan Anak di Subang Jabar. 

Namun siapa pelaku Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Jabar tersebut masih belum juga diumumkan oleh pihak kepolisian dalam hal ibi polda Jabar. 

Namun Anjas di Thailand atau Anjas Asmara memberikan analisa terbarunya dalam chanel YouTube Anjas di Thailand yang tayang pada 4 Juli 2022.

Dalam chanel YouTube dengan judul "KECEPLOSAN !! BUKTI KUAT YORIS SEBAGAI PELAKU SUBANG ?? Ep. 255" Anjas Asmara memberikan analisa mengenai kasus pembunuh Ibu dan Anak di Subang Jabar. 

Baca Juga: KASUS SUBANG, Yosef Pertanyakan Sikap Empat Saksi di Kasus Pembunuh Ibu dan Anak, Ada Apa

Kata Anjas Asmara kasus Subang atau kasus pembunuh Ibu dan Anak di Subang Jabar menuju titik terang dan akan menentukan siapa tersangkanya. 

Apakah gerombolan anak muda atau mungkin juga sosok yang sudah diketahui atau wajah wajah yang belum diketahui, sebagai pelaku pembunuh Ibu dan Anak di Subang Jabar. 

Dengan melihat berbagai alat bukti dan juga data data yang tersebar di media massa Anjas Asmara optimistis kasus Subang kemungkinan besar akan segera terungkap. 

"Mudah mudahan tidak dalam waktu satu tahun, karena bulan Agustus 2022 mendatang kasus subang masuk satu tahun dari kasus ini terjadi," kata Anjas Asmara. 

Anjas Asmara mencoba melakukan analisa terhadap pernyataan salah satu saksi yang merupakan keluarga korban yakni saksi Yoris. 

Yoris merupakan anggota keluarga korban, dimana Yoris adalah anak dari Ibu Tuti Suhartini (Ibu) dan kakak dari Amel (Anak) korban kasus Subang. 

Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG, Asmara Latar Belakang Pelaku Membunuh TUTI dan AMEL, Benarkah?

Anjas mengakui jika dirinya sempat ngobrol dengan ahli forensik yang melakukan autopsi korban kasus Subang, Kombes. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, DFM, Sp.F di chanel pribadinya. 

Kata Anjas Asmara, topik yang dibahas dalam obrolan tersebut tentang update kasus Subang dan topik yang dibahas mengenai psikopat dan sosiopat. 

Penjelasan dr Hastry ersebut memang sangat riskan dan banyak yang menghubungkannya dengan saksi Yoris. Dan ini kata Anjas ditemukan di kolom komentar dari masyarakat.

"Tapi tidak bisa mengklaim jangan jangan psikopat dengan kriteria kriteria tersebut lantas ini mengindikasikan ke Yoris itu terlalu dini," kata Anjas Asmara. 

Dijelaskan Anjas Asmara, dalam hal ini tidak bisa menuduh ke arah sana, karena dibutuhkan ada banyak  banyak variabel untuk menuju ke sana. 

Berbicara masalah Yoris kata Anjas Asmara ada beberapa hal yang membuatnya tergelitik dengan pernyataan Yoris yang dikumpulkan dari Koin Seribu 77.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Yosef Minta Satu Saksi Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Bertanggungjawab, Ada Apa?

Ada 2 pernyataan dari Yoris yang membuat Anjas Asmara merasa tergelitik dan memberikan analisa terhadap dua pernyataan yang dilontarkan oleh Yoris dalam kasus Subang ini. 

Pernyataan pertama Yoris yang diunggah YouTube Koin Seribu 77 diambil dari chanel Heri Susanto pada saat Yoris terekam memberikan keterangan beberapa jam setelah kejadian. 

Pernyataan yang dilontarkan Yoris di pagi hari setelah Ibu dan Anak ditemukan menjadi korban pembunuhan. Saat itu Yoris menjelaskan tentang kunci otomatis. Dan ini pernyataan yang unik. 

Pernyataan kedua Yoris yang membuat Anjas tergelitik adalah ketika Yoris  diwawancara salah satu TV Nasional tentang perdebatan mengenai masalah keuangan antara Mimin dan Yosef serta Yoris. 

Dalam video kompilasi Koin Seribu 77 memunculkan keterangan Yoris mengenai kunci mobil otomatis dari hape. Yoris meyakinkan mobil Alphard akan mati jika bukan dia yang memakai karena ada kunci otomatis. 

"Yoris sudah mengklarifikasi hal ini sebulan atau 2 bulan setelah kejadian pada saat masyarakat bertanya tentang komentar tersebut," kata Anjas Asmara. 

Dan pada saat dikroscek ternyata mobil tersebut tidak ada kunci otomatisnya. Dan Yoris sudah mengklarifikasi bahwa dia salah ngomong saja. 

Waktu itu kata Anjas Asmara pernah berkomentar mungkin saja pada saat itu Yoris hanya ingin meyakinkan tetangganya dan warga sekitar bahwa dia tidak terlibat. 

Baca Juga: KASUS SUBANG Terjadi, YORIS Lebih Berani, MIMIN Merasa Terganggu, YOSEF Terus Terang

Karena pada saat itu banyak warga yang mencurigai Yosef maupun Yoris sebagai pelaku pembunuh Ibu dan Anak di Subang Jabar. 

"Kata kata sudah diucapkan, klarifikasi sudah dilakukan oleh Yoris dan ada yang percaya dan tetap ada yang tidak percaya," kata Anjas Asmara.

Ini memang satu hal yang sangat janggal dari segi keterangan. Apakah keterangan ini bisa dijadikan sebagai salah satu alat bukti oleh penyidik di polda Jabar. 

Anjas menyebutkan pada umumnya berita acara pemeriksaan itu bisa menjadi alat bukti dan keterangan saksi. Namun sepertinya ini tidak diindahkan oleh penyidik polda Jabar. 

"Pernyataan tersebut dianggapnya bukan sesuatu hal petunjuk yang sangat kuat karena tidak ada kelanjutannya apakah ini bisa jadi petunjuk atau tidak," kata Anjas Asmara. 

Tapi secara orang awam atau masyarakat umum ketika Yoris mengeluarkan pernyataan tersebut ini menjadi pertanyaan yang luar biasa dari penyidik polda Jabar kenapa Yoris mengatakan hal seperti ini. 

Pernyataan kedua Yoris pada saat diwawancarai salah satu TV Nasional yang mempertanyakan keuangan di Yayasan milik korban Ibu dan Anak di kasus Subang. 

Yoris dalam kesempatan itu mengatakan uangnya itu tidak pernah dikelola, banyak inilah dan mengalirnya ke sana terus. 

"Nah inilah itu sangat multi tafsir kalau aku sih melihat konteks wawancara uangnya tidak dijadikan sesuatu hal pada tempatnya," kata Anjas Asmara. 

Dugaannya, misalnya harusnya untuk beli barang ini tapi tiba tiba untuk keperluan pribadi dan sebagainya. Intinya penyelewengan tidak sesuai dengan semestinya. 

Kata Anjas Asmara, adanya penyelewengan uang yayasan tersebut menjadi salah satu alasan kenapa Yayasan di take offer oleh kedua korban Tuti (Ibu) dan juga Amel (Anak). 

Dan juga Yoris mengakui sudah mendapatkan gaji doble digit lebih dari 10 juta rupiah. Dan banyak masyarakat yang berkomentar, kalau di yayasan dengan gaji seperti itu sudah sangat tinggi sekali harusnya yayasan tidak ada gaji dan sebagainya. 

Menurut Anjas salah satu bagian yang didalami oleh penyidik polda Jabar misalnya keterangan terkahir pada saat rekening koran Amel (Anak).

Kata Anjas Asmara, karena memang semua transaksi di Yayasan Bina Prestasi Nasional tersebut semuanya ada di bawah kendalanya Amel (Anak). 

Dan pada saat itu, ada keterangan dari pihak kepolisian yang menyatakan butuh surat keterangan dari Yosef untuk melakukan print out surat dari rekening koran. 

"Namun ternyata sampai sekarang belum ada kepastian belum ada juntrungannya apakah ini menjadi petunjuk atau tidak," kata Anjas Asmara. 

Menurut Anjas Asmara ada dua kemungkinan kenapa pihak kepolisan tidak memberikan keterangan lagi hasil dari penyelidikan rekening koran Amel (Anak). Apakah tidak ada hubungannya dengan kasus ini atau ada hubungannya. 

Karena ada banyak masyarakat beberapa bulan terakhir menduga kenapa kasus ini lambat terungkap karena ada orang orang yang penting di Indonesia terlibat. 

Kalau kasus ini terbongkar dampaknya ada efek domino ada nama orang orang yang punya nama baik memiliki jabatan mungkin atau oknum petugas dan ketika ini terbongkar semuanya akan terbongkar. 

Anjas Asmara berharap sebelum satu tahu kasus pembunuh Ibu dan Anak di Subang Jabar bisa terungkap. Siapa pelakunya bisa ditangkap.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah