"Perkumpulan Wanita Lindung ini sudah ada sekitar 26 orang, tenaga psikolog kita punya Hana, anak anak yang ada masih melanjutkan pendidikannya lagi," katanya.
Baca Juga: Pecahkan Rekor MURI, Kapolri Lepas Peserta Gowes 508 Km
Dalam penanganan kasus predator seks anak, Windy mengaku telah melakukan trauma healing bekerjasama dengan Dinas PPA Kabupaten Bandung Barat.
"Alhamdulillah si anak ini makin ke sini makin dekat sam akita melalui proses pemeriksaan psikolog. Karena yang saat ini diperlukan adalah pendampingan dari psikolog," ucap Windy.
Menurut Windi, awal awal di kamar terus. Memang sama orang tuanya engak boleh ketemua siapa siapa.
Karena orang orang disana juga sudah tahu. Malahan rumahnya juga kan dikelilingi sama rumah para pelaku. Dia takut karena suka dapat ancaman dari anak salah satu pelaku.
"Karena dia menerima ancaman dari salah satu anak pelaku. kadan gdia juga mengutarakan ke kita jadi takut sebagai besar malu," katanya.
Seringnya menangani perkara seperti itu, Windy pun akan terus memperjuangkan kaum perempuan salah satunya pada 24 Juli 2022 akan mengadakan hari anak nasional, loba lukis dan menanam dalma pot.
Dan yang paling penting adalah akan dilakukan pengenalan bela diri. "Bela diri karena banya kekerasan terjadi di lingkungan keluarga orang tidak dikenal untuk memberantas saja kita juga harus punya power, salah satunya dibekali dengan bela diri sejak dini," katanya.***