Bahas Bertiga di balik Autopsi Tuti dan Amel di Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Sidik Jari Hilang

- 9 Juni 2022, 08:12 WIB
Bahas autopsi jenazah dan TKP tindak kriminal kasu pembunuh ibu dan anak di Subang bersama Denny Darko, dr. Sumy Hastry dan Anjas di Thailand
Bahas autopsi jenazah dan TKP tindak kriminal kasu pembunuh ibu dan anak di Subang bersama Denny Darko, dr. Sumy Hastry dan Anjas di Thailand /tangkap layar YouTube Deny Darko/

DESKJABAR - Sidik jadi pelaku di TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang itu hilang, karena bisa dibersihkan dengan air dan sabun.

Hal sidik jari di TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang bisa hilang tersebut di katakan Anjas di Thailand.

Juga terkait sidik jari hilang di TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang bisa hilang itu dibenarkan pula dr. Hastry.

Baca Juga: Intip Tips Diet Putri Delina yang Berhasil Turunkan 16 Kilogram, Sarapan Cuma Makan Apel?

Bahwa sidik jari pelaku kejahatan di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang itu bisa hilang dengan media basah dan tangan berminyak.

Dan kenapa kedua jenazah, Tuti Suhartini serta Amel Mustika Ratu itu dibersihkan karena agar hilang bisa hilang sidik jarinya.

"Dan memang di jenazah tidak ditemukan sidik jari pelaku," kata Anjas di Thailand.

Sementara dr. Sumy Hastri dalam menanggapi hal itu membenarkan apa dikatakan Anjas di Thailand tersebut.

Baca Juga: 8 Tempat Wisata Belanja Tematik di Bandung yang Paling Favorit, Banyak Pilihan dan Murah Meriah

"Betul di jenazah tidak dapat sidik jari. Jenazah itu waktu diambil sidik jari memang itu diidentifikasi kalau ini sesuai dengan KTP," kata dr. Sumy Hastry.

Jadi tambahnya, identifikasi KTP itu untuk memastikan dia itu siapa bukan mencari sidik jari si pelaku.

"Waktu itu memang langsung diautopsi, tidak diswab lengkap, dimandikan otomatis sidik jari yang mungkin ada di situ hilang," kata dr. Hastry.

Baca Juga: SIM Keliling Bandung Jadwal dan Lokasi Terupdate Kamis Hari Ini dan Jumat Besok, 9-10 Juni 2022

Kemudian Anjas di Thailand menimpali pernyataan dr. Sumy Hastry bahwa si pelaku sangat paham sekali dengan forensik.

"Mereka tahu menghilangkan sidik jari, merancukan data-data yang bisa merujuk ke DNA," tutur Anjas.

Kemudian, tambahnya, apakah orang-orang yang melakukan aksi kriminal ini memang paham dengan forensik jika dilihat dari susahnya mencari alat bukti di TKP.

Mendengar pertanyaan Anjas itu, dr. Sumy Hastry mengatakan sekarang orang bisa mengakses forensik.

Baca Juga: GRATIS KODE REDEEM FF Terbaru Hari Ini Kamis 9 Juni 2022, SG Ungu M1887 Vs Digital Invasion Weapon

"Apa yang harus dipelajari, apa sih tindakan untuk menghilangkan alat bukti. Karena dalam beberapa kasus saya menemukan tangannya ilang," ucap dr. Sumy Hastry.

Begitupun kepalanya dihilangkan supaya kita tidak bisa memeriksa rahang giginya. Bahkan, tambahnya lagi, dihilangkan pula alat kelaminya.

"Itulah masyarakat harus tahu kalau ada salah seorang keluarganya hilang segera lapor ke polisi, nah baru data-datanya kita samakan dengan DNA," kata dr. Sumy Hastry.

Dalam obrolan itu, Denny Darko sang pemilik kanal YouTube menimpali topik pembahasan temuan alat bukti di kasus pembunuh ibu anak di Subang.

Menurut Denny Darko, ada ketakutan saat orang-orang lebih mengerti forensik dan cara bekerjanya seperti di kepolisian.

"Mereka ini bisa memframing orang lain yang tidak melakukan, itulah yang dikhawatirkannya," ucap Denny Darko.

Jadi bukan hanya dihilangkan bukti di TKP tapi, tambah Denny Darko, dibelokan ke arah yang lain, apa mungkin bisa demikian.

Kembali dr. Sumy Hastry menimpalinya bahwa selain memeriksa jenazah juga dengan membuka profile psikiater forensik, psikologi forensik juga detektor kebohongan.

"Itu kan bisa sebagai alat bukti untuk memberikan keterangan ahli," kata dr. Sumy Hastry.

Bahkan, tambah dr. Hastry, ada ahli dari Universitas Indonesia yang ahli dalam mendeteksi tulisan tangan.

Jadi pihak kepolisian tetap didukung para ahli forensik yang menyeluruh ilmunya dalam mengungkap tindak kriminal seperti kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Seperti diketahui Dr. dr. Sumy Hastry adalah Kabiddokkes Polda Jawa Tengah yang juga ahli forensik Mabes Polri.

Dalam obrolan di kanal YouTube Denny Darko berjudul Bareng Anjas di Thailand X dr. Hastry Forensik Dibalik Autopsi Amel dan Bu Tuti di Kasus Sub..,rilis 23 November 2021.

Mengupas terkait sidik jari yang nyaris hilang di TKP. Di kanalnya itu, Denny Darko menghadirkan narasumber Dr. dr Sumy Hastry ahli forensik yang dimiliki Mabes Polri.

Juga diikuti YouTuber Anjas di Thailand yang menggambarkan kekhawatiran pelaku kriminal di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang memliki keahlian forensik.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: YouTube Denny Darko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah