Network
DESKJABAR – Tak pelak, makhluk halus itu memang ada, kehadirannya pun bisa dirasakan.
Sayangnya, kecuali oleh orang yang punya indra keenam, keberadaan makhluk halus tidak bisa diketahui dengan mata.
Namun di Sumedang, tepatnya di Cimalaka, ada tokoh spiritual yang menyediakan ruangan khusus untuk merasakan kehadiran makhluk halus, lebih tepatnya jin yang selama ini sudah takluk.
Tokoh spiritual tersebut adalah Idu Durahman yang lebih dikenal dengan julukan Wak Idu, pria berumur yang selalu tampil mengenakan pakaian serba hitam.
Baca Juga: Hutang Cepat Lunas dan Hidup Kaya dengan Sholat Dhuha, Pakai Kunci Doa Ini di Sujud Terakhir!
Di padepokannya, Wak Idu Sumedang ini menyediakan beberapa ruangan yang bisa dimasuki tamunya, terutama oleh yang ingin “bersilaturahmi” dengan makhluk halus, atau merasakan “sensasi” disentuh makhluk halus.
Tetapi perlu diketahui, ruangan dimaksud hanya khusus bagi yang punya keberanian dan bukan penakut.
Jika penakut, jangan coba-coba masuk ke ruangan, walaupun ketika berada di ruangan, Wak Idu menyertai dan memandu.
“Yang penakut, jangan masuk!” kata Wak Idu Sumedang suatu ketika kepada DeskJabar yang sengaja menemuinya.
Sebelumnya perlu dijelaskan sedikit bahwa sejumlah orang pasti sudah tahu dan kenal Wak Idu.
Kepastian orang tahu dan kenal karena Wak Idu Sumedang, bukan tokoh spiritual baru.
Ia merupakan sosok yang punya perjalanan panjang dalam hal dunia ghoib yang beberapa tahun ke belakang kerap tampil di beberapa stasiun televisi Indonesia.
Wak Idu Sumedang tampil di stasiun televisi Indonesia, tentu untuk memperlihatkan kemampuannya menghadirkan makhlus halus di rumahnya dalam beberapa program yang sempat populer.
Kini, walaupun Wak Idu Sumedang sudah jarang tampil di televisi, tetapi kemampuannya dan adegan horornya, masih bisa dilihat pada ratusan channel YouTube, termasuk channel beberapa televisi.
Merinding
Kembali kepada ruangan horor, berdasakan pengalaman, siapa saja yang ingin merasakan kehadiran makhluk halus boleh masuk, dengan dipandu Wak Idu.
Sebelum masuk ruangan ukuran sekira 3 X 4 meter, kita akan melewati dulu lorong sempit dan gelap, barulah masuk ke ruangan. Suasana horor, dingin dan pengap langsung terasa.
Setelah berada di dalam ruangan horor berisi ratusan benda pusaka seperti keris, pedang, patung semar, tamu ( biasanya sebanyak delapan orang) yang membawa air mineral, menyimpan air itu di sekitar keris.
Proses selanjutnya, tamu disuruh menghadap ke pintu yang masih terbuka dan dalam posisi tidak terselot.
Saat itu Wak Idu Sumedang meminta kepada makhluk halus di dalam ruangan, untuk menutup pintu tersebut, untuk membuktikan bahwa ada di ruangan.
Baca Juga: Perjalanan Bandung, Ciwidey, Bandung, Sayang Heulang, Hati-hati Berkunjung ke Curug Ceret
Usai Wak Idu Sumedang bicara, pintu bergerak sendiri, dan terlihat di kegelapan, selot pintu bergerak sendiri hingga pintu jadi rapat. Bulu kuduk pun berdiri, merinding.
Yang lebih membuat merinding dan horor sekali, ketika Wak Idu meminta makhluk halus tertentu yang tidak terlihat, menyentuh tubuh atau barang yang kita bawa.
Betapa tidak, karena begitu Wak Idu selesai bicara, di kaki atau tubuh terasa menggelisir sesuatu yang entah apa.
Khusus penulis, selain merasakan ada sesuatu yang menggelisir seperti binatang, juga merasakan tas yang dibawa terasa seperti dicakar sesuatu.
Terus terang, takut sekali. Untunglah tidak lama karena Wak Idu menyuruh makhluk di ruangan berhenti membuat horor.
Usai itu, Wak Idu meminta pengunjung berdiri di dekat pintu ruangan dan menghadap ke benda pusaka berjarak sekitar tiga meter di depan. Di sekitar benda itu tersimpan air mineral yang dibawa.
Wak Idu kemudian memerintahkan makhluk halus untuk melakukan sesuatu lagi.
Dan makhkluk halus itu, ternyata menjatuhkan beberapa botol air mineral itu ke lantai.
Barangkali sebagai tanda bahwa makhluk halus di dalam ruangan, tidak sudi botol air mineral ada di dekat benda pusaka.
Ketika keluar ruangan, penulis segera melihat tas yang seperti dicakar sesuatu tadi.
Merinding, pada tas kulit yang dibawa tadi, terlihat bekas cakaran kuku. Putih sekitar dua centimeter! Hi...
Demikianlah sedikit pengalaman untuk membuktikan bahwa makhluk halus itu memang ada, di padepokan milik Idu Durahman di Cimalaka, Sumedang, Jawa Barat. ***
