Proses selanjutnya, tamu disuruh menghadap ke pintu yang masih terbuka dan dalam posisi tidak terselot.
Saat itu Wak Idu Sumedang meminta kepada makhluk halus di dalam ruangan, untuk menutup pintu tersebut, untuk membuktikan bahwa ada di ruangan.
Baca Juga: Perjalanan Bandung, Ciwidey, Bandung, Sayang Heulang, Hati-hati Berkunjung ke Curug Ceret
Usai Wak Idu Sumedang bicara, pintu bergerak sendiri, dan terlihat di kegelapan, selot pintu bergerak sendiri hingga pintu jadi rapat. Bulu kuduk pun berdiri, merinding.
Yang lebih membuat merinding dan horor sekali, ketika Wak Idu meminta makhluk halus tertentu yang tidak terlihat, menyentuh tubuh atau barang yang kita bawa.
Betapa tidak, karena begitu Wak Idu selesai bicara, di kaki atau tubuh terasa menggelisir sesuatu yang entah apa.
Khusus penulis, selain merasakan ada sesuatu yang menggelisir seperti binatang, juga merasakan tas yang dibawa terasa seperti dicakar sesuatu.
Terus terang, takut sekali. Untunglah tidak lama karena Wak Idu menyuruh makhluk di ruangan berhenti membuat horor.
Usai itu, Wak Idu meminta pengunjung berdiri di dekat pintu ruangan dan menghadap ke benda pusaka berjarak sekitar tiga meter di depan. Di sekitar benda itu tersimpan air mineral yang dibawa.