Hingga sekarang, bukit yang dipenuhi dengan pohon-pohon loa besar itu, tampak terpelihara baik.
Rumput di sekitar makam dipotong pendek sehingga suasana tempatnya sangat nyaman.
Makam Eyang Ligurjaya dipercaya masyarakat setempat sebagai tempat keramat.
Untuk mengenang kedatangan Sukarno, di makam dipasang prasasti yang terbuat dari bahan marmer. Prasasti itu bertuliskan "KERAMAT BERSEJARAH".
Di samping kiri prasasti ada bendera merah putih terbuat dari bahan seng, sementara di atas kanan prasasti ada tulisan "Allah" yang juga terbuat dari seng.
Areal makam dikelilingi pagar setinggi dada orang dewasa.
Menurut warga, beberapa tahun ke belakang, di makam itu ada tulisan yang berbunyi "Tempat Bertapa Soekarno". Namun tulisan itu kini hilang.
Juru kunci, (kuncen) makam Eyang Ligurjaya Karantenan, Uro (40), menceritakan, beberapa saat setelah era Reformasi, para pembesar PDI-P pernah berkumpul di makam itu untuk berdoa.
Uro menambahkan, prasasti marmer dan bendera merah putih ditancapkan di tempat itu oleh Ibu Nengsih, warga Tarogong Kaler.