Racun itulah yang kemudian menyebabkan puluhan ton ikan mati mendadak di jaring apung para petambak.
"Kalau dalam ilmu perikanan ini merupakan fenomena 'upwelling', jadi airnya mengandung racun," jelasnya.
Dijelaskan juga, bahwa fenomena tersebut sudah sering terjadi. Biasanya terjadi ketika cuaca di waduk tidak ada matahari.
Namun walau sudah sering terjadi, matinya puluhan ton ikan sekarang, sangat tidak diharapkan karena dipastikan akan menyebabkan kerugian tidak sedikit.
Baca Juga: Waktu Sholat Dhuha Dibagi 3, Inilah Penjelasan Ustadz Adi Hidayat, Rakaat dan Keistimewaan
Untuk menghindari kerugian yang besar, para petambak sekarang banyak yang sengaja memanen ikan yang masih hidup dengan harga murah.
Biasanya, ikan para petambak seperti nila dan ikan mas, di jual Rp25 ribu - Rp30 ribu per kilogram, namun kini dijual dengan harga sekitar Rp10 ribu per kilogramnya.
"Kami jual murah, dari pada ruginya bertambah, mending dijual," katanya.
Baca Juga: Di Majalengka, Ada Pria Selamat dari Tumbal Pesugihan, Sebab Diusir Raja Setan