Mr X kemudian memaparkan bahwa dirinya bergabung di sekolah di bawah naungan Yayasan Bina Prestasi Nasional mulai 2018. Saat itu dia sebagai freelance atau merekrut siswa yang ingin masuk ke SMP dan SMK di bawah yayasan.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Tercepat di MotoGP Mugello Italia, Fabio Quartararo Kedua, Ini Finish Selengkapnya
Pada perjalananya selanjutnya, Mr X diminta oleh Yosef sebagai Pembina yayasan untuk menjadi bendahara di sekolah SMP dan SMK dibawah yayasan. Pada September 2021 atau sekitar sebulan sejak kasus Subang terjadi, dia diangkat menjadi bendahara.
SK pengangkatan sebagai bendahara sekolah di bawah naungan yayasan baru keluar pada Oktober 2021.
Mr X kemudian memaparkan, saat dia menjabat sebagai bendahara, jumlah siswa di SMP dan SMK di bawah naungan yayasan sudah berkurang sekitar 150 siswa pasca terjadinya kasus Subang. Dari sebelumnya jumlah siswa di SMP dan SMK berjumlah total sekitar 400-an, berkurang menjadi di SMP ada 146 siswa dan di SMK ada 153 siswa.
Namu menurut Mr X, sebagian yang berkurang itu karena mereka kelas 3 dan sudah lulus baik dari SMP maupun dari SMK.
Mr X masuk saat Kepala Sekolah dipegang Wahyu, namun sekitar Oktober itu pula, Wahyu mundur dari jabatannya.
Pada saat sekolah di yayasan belum aktif karena terganggu kasus Subang dan saat itu masih ada pembatasan Covid-19 sehingga kegiatan sekolah belum dimulai, ternyata pencairan Dana Bos masih berlansung.
“Pada Oktober 2021, saya dan Pak Wahyu mencairkan dana bos untuk tahap ketiga tahun 2021,” ujarnya.