Network
DESKJABAR - Di tengah gempuran makanan kekinian, makanan tradisional sampai saat ini masih tetap memiliki pecintanya.
Seperti halnya Kue Balok Tradisional AA Kembar yang berjualan di jl.Leuwi Panjang Kota Bandung, hingga kini masih tetap diburu oleh penyuka makanan Tradisional.
Rahmat Mulyadi (52) pemilik Kue Balok tradisional AA kembar yang telah berjualan sejak tahun 1989 sampai sekarang mengaku pembeli nya tak pernah sepi.
Rahmat yang berjualan selama 24 Jam dalam seharinya mampu menjual 75 kg terigu (1 kg menjadi 30 Kue Balok).
Rahmat berjualan bersama saudara kembarnya secara bergiliran selama 3 shift. Masing-masing dari pukul 03.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB. Selanjutnya shift kedua dari pukul 10.00 WIB pagi sampai lepas magrib dan shift tiga dari lepas magrib sampai pukul 03.00 WIB lagi.
Baca Juga: SURABI Yayah Ciamis, 34 Tahun Bertahan di Tengah Ramainya Kuliner Modern
Menurut Rahmat yang ditemui Minggu ( 29/5) di tempat jualan, Jl.Leuwi Panjang Bandung, mengaku para pelanggan kebanyakan berasal dari Bandung Raya, kalau pun ada pembeli dari luar kota biasanya para pelanggan setianya yang ketika beraktivitas di Bandung menyempatkan diri ke tempat jualan nya.
Rahmat mengisahkan perjalanannya saat berjualan Kue Balok dari Tahun 1989 yang kala itu harganya masih Rp.50 perkue.
Menurut Bapak dua anak ini, tahun 2016- 2017 adalah puncak penjualan Kue Balok miliknya, setidaknya dia bisa menjual satu shift 50 Kg terigu ( jualan 24 jam baru di lakukan nya Empat Tahun lalu saat harga perkue Balok saat itu Rp.1500 .
