Para Pedagang Situ Patenggang Bandung Bisa Memindahkan Hujan ke Tempat Lain

- 29 Mei 2022, 13:11 WIB
Dadan, Ketua Paguyuban Pedagang Situ Patenggang, Kabupaten Bandung
Dadan, Ketua Paguyuban Pedagang Situ Patenggang, Kabupaten Bandung /Tangkapan layar YouTube Karimaca TV/

DESKJABAR - Para pedagang di Situ Patenggang, Kabupaten Bandung, memiliki keahlian unik yang jarang dimiliki oleh orang kebanyakan.

Mereka bisa menghentikan atau memindahkan hujan dari kawasan Situ Patenggang ke tempat lain.

Upaya menghentikan atau memindahkan hujan, dilakukan para pedagang terutama jika pengunjung ke Situ Patenggang sedang dalam keadaan ramai.

Jika wisatawan sedang banyak dan cuaca tiba-tiba akan hujan, para pedagang akan mempraktikan kehaliannya tersebut.

Hernandi, Pamong Budaya Dinas Pariwisata dan Kebuayaan Kabupaten Bandung, mengatakan, keahlian menghentikan hujan yang dmiliki para pedagang Situ Patenggang, didapat secara turun temurun dari para orang tuanya.

Artinya, mereka tak punya guru khusus atau juga mendapatkan ilmu laduni, di mana ilmu itu dikuasai begitu saja secara tiba-tiba.

Baca Juga: SITU CIBEUREUM TASIKMALAYA, Kental Aroma Mistis, Si Kohkol dan Si Kumpay Jadi Penunggu

Hendardi menambahkan, upaya para pedagang Situ Patenggang dalam menghentikan hujan, dilakukan dengan sangat sederhana, tak melakukan ritual ghaib khusus seperti pawang hujan lainnya.

Mereka cukup mengucapkan mantra atau doa yang didapatkan dari orangtuanya saat hujan akan turun.

Dan dengan seizin Allah, lanjutnya, hujan akan berhenti atau berpindah ke tempat lain, tidak turun di kawasan Situ Patenggang.

"Dan mantra itu sudah diucapkan para leluhurnya sejak dulu, jadi sudah menjadi tradisi lisan masyarakat sekitar Situ Patenggang," kata Hendardi.

Dadan, Ketua Paguyuban Pedagang Situ Patenggang membenarkan, keahlian menghentikan atau memindahkan hujan yang dimiliki para pedagang diwariskan oleh para orangtuanya sejak dulu.

Baca Juga: Hampir 100 Orang Tewas, Sejarah 27 Maret 2009 Situ Gintung Jebol 'Muntahkan' 2,1 juta Meter Kubik Air

Jika pengunjung ke Situ Patenggang sedang ramai kemudian tiba-tiba hujan akan turun, mereka akan mengucapkan mantra atau doa, atau dalam istilah Sunda bernama jangjawokan.

"Alhamdulillah, atas ijin Allah doa mereka umumnya dikabul," kata Dadan.

Ia menjelaskan, jangjawokan yang diucapkan para pedagang berbeda-beda, ada yang menggunakan bahasa Sunda biasa ada pula yang menggunakan bahasa Sunda buhun.

"Beragam doanya, kendati demikian alhamdulillah Allah mengabulkan doa mereka," katanya.

Bagaimana bunyi mantra yang diucapkan para pedagang?

Nia, salah seorang pedagang Situ Patenggang memberitahukan mantra yang biasa ia pakai untuk menghentikan atau memindahkan hujan dari Situ Patenggang.

Bunyinya: "Nini, Aki, tong waka hujan, ka anu lainkeun hujanna (Nenek Kakek, jangan dulu hujan, pindahkan hujannya ke tempat yang lain)."

Mantra sederhana itu, kata Nia, ternyata cukup ampuh menahan datangnya hujan ke Situ Patenggang.

Seperti diketahui, Situ Patenggang adalah ojek wisata air yang ramai pengunjung.

Baca Juga: KISAH MISTIS SITU GEDE Tasikmalaya, Danau yang Tercipta dari Air Mata dan Dijaga Empat Ikan Raksasa

Situ ini berada di wilayah Kecamatan Rancabali. Luasnya, mencapai 60 ha.

Patenggang merupakan gabungan dari dua kata, yaitu pateang-teang. Dalam bahasa Indonesia artinya saling mencari.

Nama Patenggang didasarkan atas kisah percintaan Ki Santang dan Dewi Rengganis. Keduanya terpisah sekian lama.

Namun karena cinta keduanya yang begitu dalam, Ki Santang dan Dewi Rengganis saling mencari.

Akhirnya mereka dipertemukan di sebuah tempat.

Dewi Rengganis pun minta dibuatkan sebuah danau dan sebuah perahu untuk berlayar.

Danau inilah yang kemudian bernama Situ Patenggang. Sementara perahunya kini menjadi sebuah pulau berbentuk hati, yang berada di tengah Situ Patenggang.

Itulah kisah Situ Patenggang dan kehebatan para pedagangnya yang bisa menghentikan serta memindahkan hujan ke tempat lain.

Artikel ini ditulis bedasarkan tayangan channel YouTube Karimaca TV berjudul Mantra/Doa Pawang Hujan Situ Patenggang, tayang tanggal 11 Mei 2022. Sumberlainnya berasal dari jabarprov.go.id.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Jabarprov.go.id YouTube Karimaca TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x