“Kalau misalnya ada informasi-informasi beredar di luar, ini berasal dari sumber-sumber yang tidak dapat dipercaya, yang bergulir ke masyarakat,” kata Ibrahim Tompo.
Disebutkan, “Satu hal, bahwa informasi-informasi yang bergulir ini cukup mengganggu penyidikan,” ucapnya.
Ia menilai, ada sejumlah informasi yang diputar-putar sehingga terjadi bias. Padahal, polisi tidak mau penyidikan terjadi secara sembrono.
Baca Juga: Misteri Rumah KASUS SUBANG, Siapakah Selalu Panen Pisang di Halaman TKP Jalancagak ?
Alasannya, bahwa polisi menghindari terjadinya seseorang seharusnya tidak menjadi tersangka malah terjadi tersangka.
“Sehingga, polisi menerapkan faktor kehati-hatian dalam hal ini,” katanya.
Kemudian soal janji pengungkapan, disebutkan, “Kita masih bisa bersifat memberikan harapan saja. Jika sudah terungkap, pasti diumumkan kepada publik,” ujar Ibrahim Tompo.
Baca Juga: KASUS SUBANG BERDAMPAK, Hasil Panen Kebun Yosep Belum Laku, Pembeli Takut Hantu ?
Gambaran itu muncul pada YouTube Fredy Sudaryanto, “M4salah Ban ..Pol Jang4n Sampai S4lah T4ngkap ??” diunggah Rabu, 25 Mei 2022.
Soal rekaman suara dari media yang mewawancarai Ibrahim Tompo itu, menurut Fredy Sudaryanto, adalah dari tim buser media Liputan 6 SCTV.