MENEROPONG KASUS SUBANG dari Kasus Redwine, Bukti Kemampuan Anjing Pelacak tak Diragukan

- 23 Mei 2022, 06:43 WIB
Anijing pelacak Moly yang berhasil mengungkap pembunuh di kasus Redwine. Penurunan anjing pelacak di kasus Subang 13 hari setelah kejadian tidaklah terlambat
Anijing pelacak Moly yang berhasil mengungkap pembunuh di kasus Redwine. Penurunan anjing pelacak di kasus Subang 13 hari setelah kejadian tidaklah terlambat /YouTube Luruskan/

DESKJABAR – Jika meneropong kasus Subang, penurunan anjing pelacak dalam pengungkapan kasus pernah menjadi perbincangan ramai netizen.

Perbincangan terutama terkait waktu penurunan da nada saksi dan barang yang diendus anjing pelacak milik kepolisian, di area yang tidak jauh dari TKP kasus Subang.

Kasus kejahatan pembunuhan di Amerika Serikat atau AS yang terjadi pada tahun 2012 yang berujung pada pelakunya Mark Redwine, secara ilmiah telah memperlihatkan bagaimana kemampuan anjing pelacak.

Baca Juga: MASIH ADA JEJAK Pelaku Kasus Subang yang Tertinggal di TKP, MENGEJUTKAN Ternyata Dalangnya Orang Ini

Kasus Redwine juga menegaskan bahwa di kasus Subang apa yang telah diperoleh dari endusan anjing pelacak milik kepolisian tersebut, tidak bisa diabaikan begitu saja.

Seperti diketahui, 13 hari setelah kejadian kasus Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021 dinihari, tim penyidik menurunkan anjing pelacak ke area di sekitar TKP Ciseuti.

Saat polisi melakukan olah TKP dengan menurunkan anjing pelacak, anjing tersebut sempat menggongong salah seorang saksi.

Polisi kemudian dengan menggunakan anjing pelacak tersebut, mencoba melacak dengan menelusuri area di sekitar TKP Ciseuti, yang diduga jadi jalur pelarian para pelaku kasus Subang.

Anjing pelacak juga menggonggong tempat sampah yang ada di halaman sebuah pencucian mobil yang tidak jauh dari TKP.

Soal tempat sampah ini juga sempat menjadi perbincangan saat beredar bukti CCTV kepolisian yang memperlihatkan pasca kejadian kasus Subang, ada seorang wanita berkerudung turun dari mobil dekat Alfa dan kemudian membuang sebuah bungkusan ke tong tempat sampah di halaman tempat pencucian mobil tersebut.

Bungkusan yang kemudian sudah hilang karena setiap pagi pemilik pencucian mbil selalu membakar sampah yang ada di tong sampah tersebut.

Baca Juga: HASIL Akhir Klasemen Medali SEA Games 2022, Vietnam Juara Umum, Indonesia Penuhi Target Presiden Joko Widodo

Banyak pemerhati kasus Subang saat itu menduga bahwa bungkusan yang dibuang seorang wanita ke tempat sampah tersebut adalah barbuk yang terkait dengan kasus Subang.

Bahkan Anjas melalui kanal YouTube Anjas di Thailand, menduga yang dibuang ke ton tempat sampah tersebut, berisi kertas intruksi atau komando bagi para pelaku ksus Subang, saat menjalankan aksinya.

Kasus Redwine

Banyak pihak kemudian menilai bahwa penurunan anjing pelacak 13 hari setelah kejadian kasus Subang dinilai telat dan bukti yang dihasilkan sudah tidak valid lagi alias bias. Sebab menurut mereka, seharusnya anjing pelacak diturunkan pada hari pertama kasus Subang.

Pemerhati kasus Subang di kanal Luruskan dengan judul “APAKAH ANJING PELACAK K 9 YANG DITURUNKAN DI TKP JALAN CAGAK HASILNYA SUDAH BIAS? | KASUS SUBANG,” yang tayang pada 22 Mei 2022.

Menurut pemerhati yang lebih dikenal sebagai Prof Luruskan mengatakan bahwa tidak ada kata bias atau terlambat dalam penurunan anjing pelacak di sebuah kasus kejahatan.

Hal itu bisa belajar dari kasus kejahatan tewasnya seorang remaja berusia 13 tahun yakni Dylan pada tahun 2012. Keberhasilan pengungkapan kejahatan tersebut, kemudian dibukukan dalam sebuah buku ilmiah.

Baca Juga: Erick Thohir Bangga Basket Putra Indonesia Ukir Sejarah Baru, Setelah Tumbangkan Filipina di SEA Games 2022

Pada November 2012, Dylan datang ke kabin ayahnya, Mark Redwine di Taman Hutan Nasional San Juan, Kolorado untuk merayakan Tanksgiving. Namun bocah kemudian menghilang dan beberapa hari kemudian ditemukan telah meninggal dunia.

Pengakuan Redwine, saat itu dia akan berbelanja dan meninggalkan Dylan dalam keadaan tertidur. Saat kembali, Redwne tidak menemukan anaknya di kabin.

Sekitar 6 bulan kemudian, seorangmenemukan sisa tulang manusia 16 kilometer dari kabin Redwine. Dan setelah diteliti, ternyata itu tulang belulang Dylan.

Mantan istri Redwine Elaine Hall mencurigai mantan suaminya tersebut.

Pada 5 Agustus 2013 atau sekitar 9 bulan setelah kejadian, tim investigasi menurunkan anjing pelacak, dan anjing tersebut mengendus pakaian dan kabin Redwine.

Redwine membantah telah terlibat, namun pihak penyidik mencurigainya. Pada Februari 2014, tim penyidik kemudian memanggil kembali anjing pelacak Molly, yang diturunkan sebelumnya, untuk mengendus truk milim Redwine.

Baca Juga: Inilah 5 Manfaat Buah Bisbul Bagi Kesehatan Tubuh,  Salah Satunya untuk Kesehatan Jantung

Molly kembali mengendus ada sisa-sisa bau manusia yakni Dylan di truk tersebut, akhirnya polisi pun menangkap Rediwn sebagai pelaku pembunuh Dylan.

Dari kasus Redwine tersebut membuktikan bahwa meski anjing pelacak diturunkan setahun lebaih sejak kejadian, namun hasilnya tidak bisa diragukan lagi.

Apalagi menurut Prof Luruskan, di kasus Subang anjing pelacak diturunkan hanya 13 hari setelah kejadian. Jadi tidak ada alasan dibilang terlambat dan hasilnya tidak valid atau bias.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube LURUSKAN!!!


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x