Kabupaten Bandung, 12.500 Pohon Kopi Ditanam pada Lahan Kritis di Desa Cikawao, Pacet, Hulu DAS Ciharus

- 1 Mei 2022, 18:22 WIB
Dinas Perkebunan Jawa Barat menanami kopi arabika itu melalui Kelompok Tani Rindu Alam Desa Cikawao, Pacet Kabupaten Bandung.
Dinas Perkebunan Jawa Barat menanami kopi arabika itu melalui Kelompok Tani Rindu Alam Desa Cikawao, Pacet Kabupaten Bandung. /Dok Dinas Perkebunan Jawa Barat

DESKJABAR – Sebanyak 12.500 pohon kopi arabika ditanam pada lahan seluas 5 hektar di Desa Cikawao, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung itu selesai ditanam sejak 27 April 2022.

Penanaman kopi tersebut dilakukan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, berkaitan pemulihan lahan kritis penghijauan sekaligus kontinuitas perekonomian masyarakat di sub daerah aliran sungai (DAS) Ciharus, anak Sungai Citarum.

Informasi sampaikan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Jafar Ismail, di Bandung, Minggu, 1 Mei 2022 menyebutkan, penanaman kopi arabika itu dilakukan oleh Kelompok Tani Rindu Alam Desa Cikawao, Pacet Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Petani Punya Bekal Besar Lebaran, Hasil Tumpangsari Kopi dan Tomat

Kepala Bidang Pengembangan Perlindungan (Banglin), Fajar Abdillah, mengatakan, Bidang Banglin pada Senin, 25 April 2022 mengikuti Rapat Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Kegiatan PPK DAS Citarum Tahun 2022 Triwulan I.

Disebutkan, ini berkaitan pelaksanaan Rencana Aksi Pengendalian Pencemaran Kerusakan (PPK) DAS Citarum tahun 2021-2025.

Pada Triwulan I, Dinas Perkebunan sudah melaporkan kegiatan penanaman kopi Arabica di Desa Cikawao Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung yang merupakan hulu Sub DAS Ciharus yang merupakan anak sungai dari Citarum.

Baca Juga: Perkebunan, Disbun Jabar Optimalisasi Fisik Tanaman Kopi Menghadapi Kemarau 2022 di Bandung Barat

Menurut Pokja PPK Citarum, Disbun Jabar terkonfirmasi sudah melaksanakan penanaman kopi tersebut pada periode Triwulan 1 Tahun 2022.

Tenaga fungsional POPT Dinas Perkebunan Jawa Barat, Mochamad Sopian Ansori, menyebutkan, bahwa para penduduk Desa Cikawao selama ini berusaha tani dengan menanam sayuran, terutama bawang merah, kol, dsb.

Mereka sebenarnya disarankan menanam kopi arabika jenis Lini S 795, namun bibit yang datang dan ditanam ternyata adalah varietas Sigararutang, agar lebih cepat berbuah produksi banyak.

Dikatakan, tanaman kopi arabika merupakan salah satu komoditas perkebunan yang multifungsi, yaitu manfaat ekonomi dan lingkungan.

Baca Juga: Perkebunan Teh Rakyat Jawa Barat Diarahkan Berkelanjutan Produktif di Tasikmalaya, Sukabumi, dan Bandung

Tanaman kopi arabika diketahui cepat menghasilkan, pasarnya bagus, juga memiliki kemampuan pengendalian erosi, maupun bermanfaat sumber cadangan air.

“Mengapa disarankan menggunakan tanaman kopi varietas Lini S 795 di Desa Cikawao, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung itu, karena varietas ini yang paling cocok untuk kondisi setempat,” ujar Mochamad Sopian Ansori.

Tanaman kopi Lini S 795 diketahui cepat menghasilkan dengan produktivitas bagus, tergolong kuat, serta cukup tahan hama dan penyakit. Sedangkan Sigararutang paling cepat berbuah dan produksinya banyak. ***

Editor: Dendi Sundayana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah