Tenaga fungsional POPT Dinas Perkebunan Jawa Barat, Mochamad Sopian Ansori, menyebutkan, bahwa para penduduk Desa Cikawao selama ini berusaha tani dengan menanam sayuran, terutama bawang merah, kol, dsb.
Mereka sebenarnya disarankan menanam kopi arabika jenis Lini S 795, namun bibit yang datang dan ditanam ternyata adalah varietas Sigararutang, agar lebih cepat berbuah produksi banyak.
Dikatakan, tanaman kopi arabika merupakan salah satu komoditas perkebunan yang multifungsi, yaitu manfaat ekonomi dan lingkungan.
Tanaman kopi arabika diketahui cepat menghasilkan, pasarnya bagus, juga memiliki kemampuan pengendalian erosi, maupun bermanfaat sumber cadangan air.
“Mengapa disarankan menggunakan tanaman kopi varietas Lini S 795 di Desa Cikawao, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung itu, karena varietas ini yang paling cocok untuk kondisi setempat,” ujar Mochamad Sopian Ansori.
Tanaman kopi Lini S 795 diketahui cepat menghasilkan dengan produktivitas bagus, tergolong kuat, serta cukup tahan hama dan penyakit. Sedangkan Sigararutang paling cepat berbuah dan produksinya banyak. ***