Meski Kapolda Jabar mengungkapkan, sudah ada tersangkanya, tapi faktanya belum juga diumumkan. “Nah ini seperti ada sesuatu yang terjadi dibalik kasus Subang ini,” kata Saim Aksinuddin.
"Saya kira bisa saja kasus Subang ini terungkap dan akan tenggelam seiring waktu. Namun tentu saja ini pendapat saya, mudah mudahan pendapat ini salah," ujar Saim Aksinuddin.
Saim Aksinuddin pun bukan tanpa alasan mengatakan hal seperti itu, sebab melihat rentang waktu mulai dari terjadi pembunuhan pada 18 Agustus 2021 hingga kini masih belum ditangkap pelakunya.
Padahal kejadian kasus pembunuh ibu dan anak ini hanyalah di desa kecil di Ciseuti Jalan Cagak Subang. Kalau tidak ada campur tangan orang tertentu mungkin bisa segera diungkap.
"Ini baru dugaan, karena kok serumit ini mengungkap kasus pembunuhan di kampung, biasanya cepat, makanya kami menduga ada campur tangan pihak tertentu," ujar Saim Aksinuddin.
Dua professor meragukan
Senada dengan Saim Aksinuddin. Dua professor dari UI dan Unpad juga meragukan atau menyangsikan pernyataan Kapolda Jabar yang akan mengungkap kasus pembunuh ibu dan anak di Subang sebelum puasa Ramadhan 2022.
Kedua guru besar itu adalah Profesor Adrianus Meliala (UI) dan Profesor Muradi (Unpad).
Adrianus Meliala, tidak yakin kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang telah menghilangkan nyawa Tuti dan Amel ini akan segera terungkap.