“Kemungkinan ada para pelaku yang sembunyi di atap. Logikanya, kalau sudah 6 bulan tim masih menanyakan materi seperti itu diduga ada yang tertinggal yang menyangkut data ilmiah. Mungkin bercak darah atau sidik jari,” ujar Anjas.
Anjas menduga yang ditemukan tim penyidik di atap TKP kasus Subang adalah bercak darah.
Nmun belum bisa dipastikan apakah darah pelaku itu akibat tergores benda yang ada di atap atau darah itu diperoleh saat mereka melakukan eksekusi terhadap Tuti dan Amel.
Anjas mengatakan, hal itu linier dengan melihat kondisi luka-luka yang ditemukan di bagian muka jasad Amel, yang diduga sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Amel memberikan perlawanan terjadap pelaku.
Dikatakan Anjas pelaku atau eksekutor di kasus pembunuhan Subang ini jumlahnya lebih dari satu orang.
Hal tersebut linier dengan keterangan kapolres Subang di awal kasus bahwa di TKP ditemukan 2 jejak kaki yang berbeda.
Baca Juga: Hati-hati, 5 Bahaya UANG HARAM, Merusak Diri dan Keluarga, No 4 Ciptakan Generasi yang Rusak
Seperti juga jejak kaki berbeda yang belum bisa diidentifikasi siapa pemiliknya, makanya bercak darah yang ditemukakan di atap TKP kasus Subang juga belum bisa diidentifikasi.
Padahal, hingga awal tahun 2022, Polda Jabar mengatakan jumlah saksi kasus Subang yang telah diperiksa sebanyak 106 saksi. Apakah tim penyidik sudah melakukan pegambilan sampel DNA dan sidik jari dari para saksi.