Network
DESKJABAR – Pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang hingga memasuku bulan ke-7, belum juga terwujud.
Hal yang menarik adalah dalam kurun waktu sekitar 2 bulan saja ada perubahan dratis terkait pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Perubahan dratis kasus Subang dalam kurun waktu 2 bulan itu adalah terkait dengan jumlah saksi dan petunjuk. Tidak menutup kemungkinan, pemanggilan saksi belum berhenti.
Hal itu dikemukakan akademisi di Thailans, Anjas dalam kanal Anjas di Thailand dengan judul “APRESIASI, MENUJU PERSIDANGAN KASUS SUBANG !!’” yang tayang pada Rabu 23 Februari 2022.
Seperti diketahui pada 29 Desember 2021, Polda Jabar merilis sketsa terduga pelaku kasus pembunuh ibu dan anak di Subang
"Kami sudah melakukan langkah memeriksa saksi potensial dengan mendapatkan sketsa wajah dari terduga yang potensial dalam kasus tersebut, sketsa wajah ini hasil dari tim Inafis Bareskrim," ujar Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto, ketika itu.
Kombes Pol Yani Sudarto mengatakan, terkait kasus pembunuhan di Subang ini, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sebanyak lima kali, kemudian otopsi dua kali.
Sedangkan jumlah saksi yang diperiksa sebanyak 69 saksi, 15 diantaranya saksi dari keluarga, 11 saksi yang saat itu melintas, dan 32 saksi untuk menentukan alibi, sedangkan 11 saksi lainnya tidak berhubungan dengan peristiwa, tapi cuma diambil keterangannya.
Keberadaan CCTV yang dianggap ada korelasinya dengan aksi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, kata Yani, juga tak luput dari pemeriksaan.
Baca Juga: Tubuh Terserang Omicron? Panjatkan Do'a Ini, Semua Penyakit Akan Hilang, Ceramah Ustadz Adi Hidayat
Menurut Kombes Pol Yani, analisa CCTV dilakukan terhadap 40-50 titik yang diambil sepanjang 50 kilo meter dari lokasi kejadian.
Menyinggung kenapa pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini lambat? Kombes Pol Yani menjelaskan, karena kasus Subang ini tingkat kesulitannya sangat tinggi.
Para penyidik sulit mendapatkan dua alat bukti penting yang diperlukan.
"Kenapa kasus ini tingkat kesulitannya sangat tinggi, karena sampai saat ini penyidik belum dapat memastikan dua alat bukti," ungkap Kombes Pol Yani
Saksi dan petunjuk bertambah
Dalam kurun waktu 2 bulan sejak Polda merilis sketsa terduga pelaku kasus Subang, ternyata ada perkembangan mengejutkan.
Dalam keterangan terbaru tanggal 21 Februari 2022, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo bahwa jumlah saksi untuk pengungkapan kasus Subang yang sudah diperiksa total sebanyak 106 saksi.
Ibrahim Tompo juga mengemukakan bahwa tim penyidik kasus Subang sudah menemukan petunjuk yang bisa mengarah ke alat bukti.
Menurut Anjas, selama kurun waktu 2 bulan sejak Polda merilis sketsa terduga pelaku kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, telah terjadi perkembangan mengejutkan.
Sebab, saat merilis sketsa mereka menyebut telah memeriksa 69 saksi kasus Subang dan mereka menyebut ketika itu, kasus pembunuhan di Subang tersebut sulit diungkap karena minimnya alat bukti yang mengarah ke tersangka.
Namun, hanya dalam kurun waktu 2 bulan sejak dirilis sketsa pelaku, jumlah saksi bertambah sebanyak 37 saksi, dan dari pernyataan Ibrahim Tompo, sekarang tim penyidik sudah mengantongi petunjuk yang bisa mengarah ke alat bukti.
Menurut Anjas, jika Ibrahim Tompo mengemukakan tim penyidik sudah memiliki petunjuk yang bisa kea rah alat bukti, mengapa belum juga diumumkan siapa tersangka kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut.
Ada beberapa dugaan menurut Anjas kasus Subang belum juga diumumkan.
Dugaan pertama, bisa saja petunjuk yang telah diperoleh tim penyidik tersebar untuk berbagai tersangka. Karena seperti diketahui, di kasus Subang ini kemungkinan ada sejumlah tersangka yakni dalang, eksekutor, orang yang membantu, dan orang yang mengetahuinya.
Dugaan Anjas, petunjuk-petunjuk itu tersebar untuk berbagai tersangka, namun belum menemukan 2 alat bukti sesuai hukum, yang mengarah pada satu orang yang bisa ditetapkan sebagai tersangka kasus Subang.
Dugaan lain menurut Anjas, mungkin saja ini sebagai bagian dari strategis karena terkait dugaan ada orang penting terlibat atau ada oknum penegak hukum yang juga terlibat di kasus Subang.
Jadi, Polda Jabar terus bekerja keras untuk mengumpulkan petunjuk yang nantinya bisa mengarah dan menetapkan tersangka kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Untuk menentukan siapa pelakunya, siapa dalangnya, siapa yang membantu, dan siapa yang mengetahui kasus Subang tersebut namun menutupinya.
Anjas juga mengatakanm tidak menutup kemungkinan akan ada lagi oemanggilan saksi, bisa juga ada saksi baru.
Menurut Anjas, pemanggilan saksi baru untuk kasus Subang tersebut wajar bila saksi yang dipanggil tersebut relevan dan kredibel.***
