Ada kenangan keasyikan tersendiri bagi mereka-mereka yang membuat barang-barang elektronik, karena hasil kualitasnya rata-rata bagus dan muncul produk-produk kreatif elektronika buatan masyarakat.
Produksi barang-barang elektronika tersebut kemudian banyak yang lebih bagus hasilnya dibandingkan buatan pabrikan. Yang jelas, ada kebanggaan bagi kalangan muda yang membuat sendiri barang-barang elektronik tersebut.
Baca Juga: Sensasi Malam Pengantin di Rumah Dikelilingi Kuburan, Bagaimana Rasanya ? Majalengka
Pada masa itu, salah satu tren yang berkembang, adalah saling kunjung diantara anak muda untuk saling melihat-lihat barang-barang elektronik buatan teman-teman mereka.
Biasanya, yang paling mendasar awal dibuat paling mudah, adalah rangkaian lampu flip-flop (kelap-kelip) atau bel rumah.
Pada masa-masa itu, kalangan muda di Kota Bandung menjadi banyak yang hafal secara keseharian, jenis-jenis komponen elektronila, seperti resistor, integrated circuit (IC), transistor, condesator, kawat email, trafo, dll.
Bahkan, solder (alat pematri timah untuk merekatkan komponen elektronik) sudah menjadi barang umum dimiliki anak-anak muda, terutama laki-laki.
Bahkan, hitung-hitungan ukuran dan kode seperti microfarad, ohm, kode spectrum warna, emitor-basis-collector, volt, ampere, dll, sudah sangat hafal di kepala.