BMKG Beberkan Penyebab Tiga Hari Terakhir di Bandung Raya Temperatur Terasa Panas 'Ngelekeb, Hareudang'

- 25 Januari 2022, 17:37 WIB
Ilustrasi terik matahari
Ilustrasi terik matahari /pixabay.com/jplenio

2019: 221,7 mm
2020: 132,7 mm
2021: 112,8 mm
2022: 51,9 mm

Keterangan: curah hujan normal Januari adalah 221,7 mm.

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, terlihat pada tahun 2022 ini curah hujan mengalami defisit hingga 50%.

Atau dapat dikatakan dalam wilayah pengamatan BMKG Bandung, curah hujan mengalami anomali negatif pada Bulan Januari ini.

Baca Juga: 5 Pesan Malaikat Jibril Untuk Nabi Muhammad dan Umatnya, Nomor 4 Wajib Diketahui

Kondisi anomali negatif curah hujan di wilayah Bandung Raya dan Jawa Barat pada umumnya disebabkan oleh adanya angin kencang yang terjadi di wilayah Jawa Barat pada umumnya.

Hal ini terjadi oleh karena tumbuhnya beberapa pusat tekanan rendah di Perairan Maluku hingga Banda. Pada bulan Januari ini, Monsoon Asia juga sedang pada puncaknya, sehingga keberadaan beberapa pusat tekanan rendah tersebut menguatkan angin Monsun Asia di atas laut Jawa dan kemudian meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Jawa Barat dan Bandung Raya.

Selain itu, pada 24 Januari 2022, terpantau tumbuhnya bibit siklon 96S di Barat Daya Sumatera yang juga berpotensi untuk meningkatkan kecepatan angin di wilayah Jawa Barat bagian Barat.

Berikut data kecepatan angin maksimum yang tercatat di BMKG Bandung:

23 Jan: 24 km/jam
24 Jan: 26 km/jam
25 Jan: 24 km/jam
Keterangan: kecepatan angin maksimum normal Januari adalah 18 km/jam

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah