JEJAK-JEJAK di Kasus Subang, Antara Kecurigaan Pacar Amel dan Penyebab Luka yang Dialami Danu

- 17 Januari 2022, 13:15 WIB
Anjas di Thailand lewat kanal YouTubenya menjelaskan jejak digital adalah bukti pembelaan terhadap korban.
Anjas di Thailand lewat kanal YouTubenya menjelaskan jejak digital adalah bukti pembelaan terhadap korban. /YouTube Anjas di Thailand

DESKJABAR – Jelang detik-detik pengumuman tersangka kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, jejak-jejak digital tentang saksi kembali bermunculan, yang mengudang banyak persepsi di masyarakat.

Itu pula yang menjadi bahan analisa Anjas di kanal Youtube Anjas di Thailand yang tayang Senin, 17 Januari 2022.  Dalam bahasan terkait kasus Subang, dia membahas soal pacar Amel, Dicky dan luka yang dialami Danu.

Pacar Amel, Dicky, adalah salah satu sosok yang oleh para netizen dimiripkan dengan sketsa terduga kasus pembunuhan sadis di Subang, yang dirilis Polda Jabar pad 29 Desember 2021.

Baca Juga: KASUS SUBANG BELUM TERUNGKAP, Danu Kebal Senjata Kuat Dibor, Kata Ki Sodo Danu Dibohongi Dukun Palsu

Sedangkan jejak lain adalah soal luka di bagian tubuh yang dialami Danu. Apakah luka itu diperoleh pada saat dia disuruh oknum banpol menguras bak mandi di TKP kasus Subang pada tanggal 19 Agustus 2021.

Dicky adalah orang yang terakhir berkomunikasi dengan Amel, sebelum dia dan ibunya, Tuti Suhartini dihabisin oleh para pelaku kasus Subang pada tanggal 18 Agustus 2021 dinihari.

Dikcy terakhir kali berkomunikasi dengan Amel pada tanggal 17 Agustus 2021 malam pukul 22.47 WIB via WhatsApp.

Menurut pengakuan Dicky, saat itu dia menanyakan lagi ngapain.

“Almarhum menjawab sedang main game,” tutur Dicky.

Baca Juga: INI Bahaya Terlalu Banyak Makan Kata dr Zaidul Akbar

Menurut Anjas, belum ada jejak apa itu sidik jari DNA, atau jejak digital yang mengarah kepadanya terkait kasus Subang.

Soal banyak netizen yang mengaitkan Dicky dengan sketsa terduga kasus Subang yang dirilis Polda Jabar pada 29 Desember 2021, menurut Anjas pribadi, tidak ada kemiripan.

“Bagi saya prbadi kalau secara kasat mata, tidak mirip. Bagian hidung dan bentuk muka Dicky lebih bulat cabi, kalau yang di sketsa lebih kurus,” ujar Anjas.

Tetapi menurut Anjas, publik memang sulit untuk menentukan siapa sosok yang ada di sektsa karena sketsa terduga kasus pembunuhan Subang yang dirilis Polda adalah sketsa tampak belakang dan samping.

“Tapi aku yakin tim penyidik Polda Jabar sudah memiliki nama-nama yang diduga mirip dengan yang ada di sketsa,” paparnya.

Baca Juga: Ke Gunung Salak Bogor-Sukabumi, Ada Hantu Memberitahu Tunangan Selingkuh, Mirip Sinetron Layangan Putus ?

Asal luka Danu

Menurut Anjas, Danu adalah saksi yang paling banyak isunya dan otomatis dia yang paling banyak dibahas di media.

Isu yang jadi sorotan adalah pada saat Danu yang mengakui dialah yang bersihkan bak mandi dan temukan gunting dan cutter di dasar bak mandi.

Sehari sebelum menjalani tes kesehatan tanggal 7 Desember 2021, kuasa hukum Danu, Achmad Taufan mengatakan bahwa luka yang dialami Danu adalah karena kulit kliennya itu sensitive.

Bahkan terkadang kalau digaruk bisa menimbulkan luka.

Baca Juga: VIRAL, Video Belatung, Ada Sesuatu yang Salah dengan Pelaku, Ini Kata Psikolog  

Tidak ada jawaban yang pasti soal asal luka yang ada di kaki dan lengan Danu, apalagi sebelumnya netizen mengkaitkan dengan pernyataan dr Sumy Hastry soal ada bukti di bagian kuku di jasad Amel.

Meskipun, menurut Anjas, tidak ada jejak digital yang memperlihatkan pakar forensik Mabes Polri itu pernah menyatakan telah menemukan sesuatu di bagian kuku di jasad Amel.

Sebenarnya menurut Anjas, soal asal luka di tubuh Danu bisa dibuktikan secara ilmiah, misal dengan melakukan visum.

Namun, yang menjadi pertanyaan besar Anjas adalah, dalam pengungkapan kasus Subang 69 saksi sudah diperiksa, serta melibatkan 7 saksi ahli, namun sampai saat ini tim penyidik seperti tidak percaya diri untuk menggunakan petunjuk tersebut.

Baca Juga: Pendirian Masjid Agung Bandung, Ternyata Begini Sejarah dan Tujuannya

Menurut Anjas, ada dua kemungkinan yakni kemungkinan pertama adalah bahwa data tersebut ternyata tidak memberatkan Danu.

Kemungkinan kedua bisa saja data itu jadi petunjuk lain untuk pengungkapan kasus Subang, namun tim punya strategi lainnya menunggu momen yang tepat.

“Kesimpulannya semua tergantung pada tim penyidik apakah mereka percaya diri dengan data yang sudah diperoleh, apakah ini bentuk kehati-hatian atau bentuk sedang melindungi seseorang,” ujar Anjas.

“Itu yang sudah beredar di masyarakat. Jangan-jangan ada orang berkuasa yang dilindungi. Itu masih dugaan, saya yakin dengan tim penyidik Polda Jabar,” ujarnya menambahkan. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x