Network
DESKJABAR - Keterangan Danu dan Kades Jalancagak, menjadi hal yang mengundang pro dan kontra baru bagi netizen yang selalu mengawal kasus pembunuh ibu dan anak di Subang sejak awal.
Terkuaknya kejanggalan dari keterangan Danu soal mayat korban pembunuh ibu dan anak di Subang ada di bagasi mobil Alphard mengundang tanda tanya. Apakah ini akhir dari kasus Subang?
Anjas pun kembali dengan analisa terbarunya soal keterangan dari Kades Jalancagak, Indra Zainal, yang menguak bahwa sebelum tim INAFIS datang, tidak ada yang tahu bahwa di mobil tersebut mayat Tuti dan Amel disimpan oleh pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang.
Baca Juga: Menunggu TERSANGKA Kasus SUBANG Diumumkan, Danu Diberi Ilmu Kebal, Seperti Apakah ?
Namun, di kanal YouTube milik Kades Jalancagak tersebut, menguak keterangan Danu yang mengundang tanda tanya. Pasalnya, Danu memberikan keterangan bahwa ia sudah melihat dan mengetahui ada mayat Tuti dan Amel di dalam bagasi mobil Alphard tersebut.
Dalam sebuah video di kanal YouTube Indra Zainal Chanel, video yang diberi judul "BAGASI MOBIL BELUM DI BUKA||● TERNYATA DANU SUDAH TAU!!!" dan diunggah pada 14 Januari 2022, Kades Jalancagak tersebut menampilkan kembali Danu yang memberikan kronologi pada saat kejadian 18 Agustus 2021 lalu saat di TKP pembunuh ibu dan anak di Subang.
Dalam keterangannya, Danu menyebutkan bahwa ia mengetahui keberadaan mayat Tuti dan Amel karena ada warga yang memberitahu kepadanya.
Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU, Jejak Digital Kembali Bermunculan, Inilah Kontroversi di Hari Kejadian
Namun, keterangan Danu tersebut bertolak belakang dengan keterangan Kades Jalancagak. Karena menurut Indra Zainal, keterangan dari warga dan Yosef selaku suami Tuti dan ayah dari Amel yang terlihat hanyalah kaki.
Dalam video di kanal YouTube miliknya tersebut, Indra Zainal justru mengatakan bahwa warga memang berkerumun di TKP namun tidak bisa melewati area yang telah digarisi polisi.
"Saya minta izin untuk masuk ke wilayah yang ada police line tersebut, dan ada petugas yang menghampiri saya lalu bertanya, 'Pak Kades hafal tidak itu kaki siapa?'. Saya bilang bahwa itu adalah kaki Uwa Tuti," ujarnya.
Lalu Anjas pun menganalisa keterangan Kades Jalancagak dalam kanal YouTube tersebut dan keterangan Indra Zainal dalam sebuah interview di media. Anjas pun mengatakan bahwa keterangan Kades Jalancagak tersebut linier atau sama.
"Jadi ini adalah linier keterangan dari Indra Zainal di tanggal 23 Oktober 2021, dengan keterangannya di tanggal 14 Januari 2022. Notabene jaraknya adalah sekitar 3 bulan," kata Anjas dalam video di kanal YouTube Anjas di Thailand yang berjudul "AKHIR DRAMA !!! P3LAKU ATAU KAMBING H1TAM !!" dan diunggah pada 16 Januari 2022.
Anjas juga mengungkap jika keterangan Indra Zainal tersebut sama, bahwa tidak ada yang tahu mayat siapa yang ada di dalam bagasi tersebut, sebelum tim INAFIS membukanya.
Baca Juga: UPDATE PERSIB TERKINI, Pamor dan Reputasi Robert Alberts Dipertaruhkan, Ini Buktinya
Anjas pun mengiyakan jika keterangan Indra Zainal tersebut masuk akal. Karena dari keterangan saat di TKP, warga maupun Yosef hanya melihat kaki saja. Belum diketahui itu kaki siapa sampai akhirnya tim INAFIS membuka bagasi tersebut.
Dengan pernyataan Danu yang membuat publik bertanya-tanya, Anjas pun mempertanyakan, apakah Danu hanya salah bicara atau memang keceplosan.
"Apakah Danu saat diwawancara, mungkin ini sehari atau dua hari setelah kejadian, apakah hanya kesalahan ucap ataukah keceplosan? Ini yang menjadi problematika sekarang menjadi perdebatan," ujar Anjas.
Anjas pun mengungkap jika memang ada dua saksi atau warga yang melihat ada mayat dan itu hanya kakinya saja, maka hanya akan bisa menduga-duga itu adalah Tuti atau Amel.
"Tapi kalau kedua-duanya bisa mengetahui orang tersebut ada disitu, ini menurut aku mungkin saksi tersebut sudah memiliki ilmu kanuragan, bisa melihat atau menembus jarak pandang seperti itu," kata Anjas.
Anjas pun mengatakan bahwa ia tidak mau menyimpulkan karena netizen akan tetap pada keyakinan mereka masing-masing.
"Aku tidak mau menyimpulkan, karena kalian sudah ada kecenderungan kemana-kemana. Tapi aku disini hanya membahas tentang jejak digital," jelasnya.***
