KASUS SUBANG TERBARU: Canggih POLISI atau PELAKU? Ada Temuan Anjing Pelacak dan Grafologi

- 23 Desember 2021, 16:12 WIB
Analisa  Anjas di Thailand terkait  penemuan anjing pelacak, grafologi dan pertaruhan integritas polisi dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang
Analisa Anjas di Thailand terkait penemuan anjing pelacak, grafologi dan pertaruhan integritas polisi dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang /Youtube Anjas di Thailand/

DESKJABAR - Memasuki bulan kelima penyelidikan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang Jawa Barat (Jabar), marwah dan integritas Polisi semakin dipertaruhkan.

Apakah kemampuan tim penyidik Polda Jabar, lebih canggih daripada pelaku? Atau sebaliknya pelaku yang lebih canggih dibandingkan Polda Jabar.

Pasalnya hingga hari ini Kamis 23 Desember 2021, kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021 lalu belum juga terungkap.

Menilik lamanya waktu penyelidikan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang belum juga membuahkan hasil, indikasi semakin kuat bahwa pelaku memang orang profesional yang tahu persis bagaimana cara menghilangkan jejak.

Baca Juga: PEDAS, INI KATA PAKAR SOAL LAMBATNYA KASUS SUBANG: Ada Skenario Menyalahkan Orang Tak Bersalah?

Baca Juga: MISTERI WADUK JATIGEDE SUMEDANG: Ada Ular Panjang 4 Km, Kepiting Putih, Ikan Mas Raksasa dan Buaya Putih

Sebanyak 55 orang saksi telah diperiksa, sejumlah ahli --tidak hanya dari kawasan Polda Jabar tapi juga dari Mabes Polri-- telah diterjunkan. Namun Polda Jabar terkesan belum percaya diri, masih ragu untuk mengumumkan kepada publik siapa pelakunya.

Terlepas dari semua itu, Anjas di Thailand --praktisi analisis yang juga akademisi-- dalam kanal Youtube Anjas di Thailand yang berjudul: PELAKUNYA JAGO AKTING !! SAKS1 SUBANG DIMINTA NULIS & GAMBAR ?? yang tayang 21 Desember 2021 membahas tentang ‘grafologi’.

Grafologi yang dalam bahasa Inggris Graphology adalah ilmu tentang tulisan tangan. Jelasnya Graphology is the analysis of hand writing with attempt to determine someone’s personality traits (Grafologi adalah analisis tulisan tangan dengan upaya untuk menentukan ciri-ciri kepribadian seseorang)

Menurut Anjas di Thailand, dirinya sengaja membahas grafologi karena ia mengetahui dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang  ada penemuan anjing pelacak yang tidak disampaikan ke media massa.

Penemuan itu adalah gambar atau tulisan atau peta yang fungsinya untuk memberikan petunjuk serta  arahan kepada para pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang dalam melakukan aksinya.

Baca Juga: MISTERI MISTIS GUNUNG GALUNGGUNG Tasikmalaya: Ada Permukiman Mahluk Ghaib dan Batu Besar tempat Semedi

Dengan adanya penemuan itu pula, Anjas di Thailand menepis dugaan jika kasus pembunuh ibu dan anak di Subang bermula dari perdebatan akhirnya konflik kemudian terjadi hal yang tidak bisa dikontrol.

“Kayanya agak kecil kemungkinan di sana (berawal dari perdebatan). Ini sepertinya sudah kasus pembunuhan berencana gitu, karena rapihnya kemudian detail-detail kecil”, ujar Anjas di Thailand.

Namun seperti keterangan dari dr Hastri, ahli forensik Mabes Polri yang merupakan salah satu tim di autopsi kedua kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, jelas Anjas, secanggih-canggihnya pembunuhan pasti tetep saja ada kecerobohan  karena mereka terburu-buru.

Dan kecerobohan itu, yang mungkin dikira pelaku sudah dibuang atau sudah dihancurkan, malah berhasil ditemukan atau terendus oleh anjing pelacak yang memiliki daya penciuman yang luar biasa. 

“Banyak kasus kok di dunia dan Indonesia yang terpecahkan dengan petunjuk dari anjing pelacak”, ujar Anjas di Thailand.

Kembali ke tema pembahasan grafologi, Anjas di Thailand menuturkan, beberapa waktu lalu ia membaca di media massa seorang  pengacara kasus pembunuh ibu dan anak di Subang mengatakan bahwa kliennya pernah diminta untuk menulis sesuatu di kertas, dan ada juga saksi yang diminta untuk melakukan tes tertentu yang hubungannya dengan tulisan dengan kertas.

“Itu adalah salah satu logikaku, logical reasonku kenapa ada banyak test-test yang dilakukan oleh tim penyidik yang kesannya kok ini mau cari kasus pembunuhan, kok banyak banget nih tes-test yang berhubungan dengan tulisan dengan kertas, ada apa?”, ujar Anjas di Thailand.   

Baca Juga: BARU! Kode Redeem FF 23 Desember 2021, REWARD FF: ADA Demolitionist M1014, Pink Devil Weapon Loot Crate, Dll

Belakangan terpikirkan oleh Anjas di Thailand, tes tulisan itu mungkin ada hubungannya dengan grafologi. Bukan untuk menganalisa tulisan seseorang tersebut apakah dia punya kecenderungan tindak kriminal atau tidak, tapi sifatnya adalah mencocokkan dengan petunjuk yang mungkin saja ditemukan dari anjing pelacak tersebut.

“Nah itu adalah bagian kenapa grafologi juga masuk ke dalam kasus ini, yang menurut aku bisa menjadi salah satu keterangan ahli, kemudian bisa masuk surat, bisa juga masuk petunjuk. Dan ketiga hal yang aku sebutkan itu adalah tiga diantara kategori alat bukti, karena alat bukti yang pertama itu adalah keterangan saksi, terus juga ada keterangan terdakwa. Nah ketiga hal tersebut juga bisa menjadi salah satu alat bukti”, jelas Anjas di Thailand.

Mencermati kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang tak kunjung selesai, kata Anjas di Thailand, setiap orang pasti punya opini masing-masing. Terlebih saat ini sudah memasuki bulan ke-5, sudah banyak saksi, sudah banyak hal (bukti) yang mendukung, tapi kok masih belum PD. Ada apa nih dengan tim penyidik Polda Jawa Barat?.

“Kita lihat nanti seperti apakah kemampuan tim penyidik Polda Jawa Barat, apakah mereka lebih canggih daripada pelaku, atau pelaku yang lebih canggih dibandingkan Polda Jawa Barat”, ujar Anjas di Thailand yang berharap di sisa hari di tahun 2021 ini tersangkatnya bisa segera diumumkan.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x