Lalu Arifudin dan teman lainnya bernama Ahim, yang asal Mandirancan, Kuningan, menjawab, “Ssssttt.. ini memang di tengah kuburan..” sambil menyalakan korek api lalu membuat obor dengan membakar temuan batang bambu yang tergeletak.
Dalam kegelapan malam melalui nyala obor itu, terlihat di sekeliling ternyata areal kuburan tua sangat besar dan umumnya nisan hanya terbuat dari batu tak bernama.
Rombongan tujuh orang ini rupanya sudah di tengah-tengah areal kuburan besar di tengah hutan di kaki gunung, serta tidak mengetahui arah jalan.
Sambil menjadi merasa seram, rombongan terus berjalan dalam suasana kegelapan di tengah-tengah kuburan, tanpa begitu berani menoleh ke kiri ke kanan.
Sesekali, terasa ada sesuatu yang aneh berseliweran, namun tidak begitu dihiraukan, sambil menghibur diri, “Tenaaaanggg..orang-orang meninggal tidak akan bangkit lagi atau menjadi hantu”.
Baca Juga: Kisah Hantu Wanita Penghibur di Stasiun Jatibarang, Indramayu, Pria Konsumen Nyaris Pingsan
Entah mengapa sangat beruntung, rombongan tiba-tiba sudah bisa keluar dari kuburan tersebut, dan menemukan jalan menuju perkampungan.
Kemudian saat malam pukul 21.00 WIB, bertemu warga kampung (rupanya tersesat di Gunung Embun dan kuburan tua itu hampir tiga jam), yang kemudian menunjukan jalan menuju ke Desa Bayuning.
Namun warga kampung tersebut kemudian menanyakan, dari mana tujuh orang ini mengapa muncul dari arah yang barusan dilintasi.