UPDATE, KRONOLOGI 2 Sejoli Hilang, Korban Lakalantas Nagreg Sudah Sepekan Belum Ditemukan

- 14 Desember 2021, 09:53 WIB
Dua sejoli korban tabrakan Nagreg yang hilang secara misterius, diduga dibawa sang penabrak. 
Dua sejoli korban tabrakan Nagreg yang hilang secara misterius, diduga dibawa sang penabrak.  / Jurnal Garut/Muhammad Nur

DESKJABAR - Lagi-lagi dunia maya, media sosial dihebohkan dengan tersiarnya korban laka lantas hilang, lenyap tanpa meninggalkan jejak.

Korban laka lantas itu yang disebut-sebut muda mudi berlainan jenis ini menghilang seketika sesaat tragedi tersebut terjadi.

Hilangnya si kedua korban itu seakan mencengangkan, bukan hanya kedua orangtua korban tapi masyarakat di sekitar kejadian dan tetangga korban.

Baca Juga: MISTERIUS, Sudah 7 Hari, 2 Sejoli Korban Kecelakaan Nagreg Belum Ditemukan

Baca Juga: HILANG MISTERIUS DI NAGREG, Dua Sejoli Warga Garut Hilang Setelah Ditabrak, Ini Kronologinya Menurut Keluarga
Tidak sampai disitu, publik netizen pun dibuatnya bertanya-tanya. Kemanakah si korban. Mungkinkan dilarikan oleh si penabarak ke lokasi yang dirahasiakan. Atau hal lain diluar dugaan.

Alibi itu terus menghantui kedua orang tua korban yang hingga kini masih bertanya-tanya, kemanakah para korban itu.

Sejak diketahui terjadi laka lantas pada 8 Desember 2021 di kawasan Nagreg ,Kabupaten Bandung, para korban menghilang setelah ditolong sang pelaku yang menabraknya.

Seperti diketahui korban laka lantas adalah
sepasang kekasih yang masih remaja. Mereka hilang sesaat ditolong  pelaku atau penabrak untuk dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil pelaku.

Dalam obrolannya ke warga dan kerabat korban, si pelaku  bertanggungjawab karena telah menabraknya.

Dilansir dari prfmnews.pikiran-rakyat.com yang tayang 13 Desember 2021, diketahui korban yang baru keluar dari gang mengendarai sepeda motor ditabrak oleh pelaku yang menggunakan kendaraan mobil.

Sontak kejadian itu menyedot perhatian warga sekitar, sehingga dikerubuti untuk memberikan pertolongan.

Sesaat kemudian setelah diketahui sang pelaku yang menabrak kedua korban berada di TKP, perwakilan warga dan kerabat korban, sigap mengintograsinya. Tujuannya meminta pertanggung-jawaban atas insiden lakalantas tersebut.

Alih-alih si pelaku kemudian menyanggupi untuk bertanggung-jawab. Dengan dalih akan dibawa ke rumah sakit terdekat, kedua korban pun dibawa oleh si pelaku untuk dilakukan pengobatan.

Entah pirasat apa yang membuat keluarga korban merasa was-was dan penasaran atas ucapan si pelaku itu. Dengan dan tanpa diperintah, keluarga sang korban pun mengikutinya untuk menuju rumah sakit terdekat.

Naasnya, si pelaku lebih dulu pergi meninggalkan TKP dengan membawa kedua korban lakalantas itu. Sehingga saat keluarga korban sampai di rumah sakit terdekat, baik si pelaku ataupun korban tidak ditemukan.

Bahkan menurut perawat di rumah sakit terdekat itu mengatakan, tidak ada pasien korban lakalantas Nagreg yang masuk ke rumah sakitnya.

Sontak keluarga korban mulai mencemaskan, dibawa kemanakah mereka berdua. Setelah di rumah sakit terdekat, klinik, puskesmas mengaku tidak menerima kedatangan pasien korban laka lantas Nagreg.

Di lansir dari prfm.pikiran-rakyat.com, Deden, paman dari korban perempuan pada 13 Desember 2021, menceritakan detik detik peristiwa naas saat korban dibawa oleh si pelaku (penabrak).

Disebutkan, saudara perempuannya dijemput sang pacar dari rumah menggunakan sepeda motor untuk berboncengan. Tidak diketahui pasti tujuannya kemana atau mau ke arah mana.

"Saya tidak tahu mau pergi kemana mereka berdua," kata Deden.

Sejak kepergian mereka berdua, kata Deden,  sesaat menjelang kepergiannya antara 5 sampai 10 menit, mendengar suara gaduh di depan jalan ada kecelakaan.

"Saya segera bergegas ke depan. Dan tidak terpikir korbannya adalah saudara saya sendiri yang baru saja meninggalkan rumah," kata Deden.

Ketika sampai di TKP, dirinya tidak menyangka dan tak menyadari korban lakalantas adalah saudara perempuannya.

Diperoleh keterangan, terjadinya lakalantas itu berawal dari motor yang dikendari dan membonceng saudara perempuan Deden, berniat menyebrang jalan.

Entah apa penyebabnya, tiba-tiba dari arah Bandung muncul mobil Panther menuju Limbangan dengan kecepatan tinggi. "Pas di depan Pom Ciaro terjadilah tabrakan.

Kejadian itu baru diketahui yang menjadi korban lakalantasnya adalah keponakannya sendiri, setelah diberi kabar oleh kerabatnya yang lain dan menjadi saksi mata di TKP.

Sekali lagi naas bagi Deden. Saat berniat mengecek ke lokasi TKP, kedua korban dikabarkan sudah tidak ada dan dibawa si pelaku.

"Alih-alih dibawa berobat ke rumah sakit terdekat oleh si pelaku," tutur Deden.

Tanpa pikir panjang Deden bersama orang tua korban pun langsung pergi menuju rumah sakit paling dekat di Nagrek yaitu Puskesmas Limbangan yang buka 24 jam.

Seperti yang telah disebutkan diatas, keluarga tak menemukannya bahkan sang perawat mengatakan tidak ada pasien yang masuk akibat korban lakalantas Nagrek.

Pencarian ke puskesmas, klinik terdekat pun kembali diulang di tempat berbeda pula. Hasilnya sama, tak ditemukan jejak korban lakalantas di Nagerek.

Tidak putus asa, pencarian pun terus dilakukan hingga berhari-hari. Namun tetap hasilnya sama, nihil. Tak menemukan jejak keberadaan korban laka, yang salah satu korbannya adalah keponakannya.

"Kami terus mencari sampai sekarang sudah hampir enam hari belum ditemukan," kata Deden.  Ditambahkannya, saat kedua korban dibawa oleh pelaku, mereka berdua dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Diakui Deden, meski plat nomor mobil Panther sudah diketahui namun saat dicek ke pihak berwenang, nomor plat itu tidak terdaftar.

Tidak disebutkan secara rinci warna cat serta jenis mobil Panther yang digunakan pelaku saat menabrak atau membawa kedua korban lakalantas tersebut.

Kasus ini kini tengah ditangani pihak kepolisian guna mengungkap pelaku dan menemukan korban lakalantas.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x