Alasan Danu jalani tes kejiwaan
Menurut Anjas, saat menjalani tes kesehatan atau tes kejiawaan, Danu harus menjawab banyak soal. Bukan masalah jawabannya benar atau salah, karena tujuannya dalam kontek pengungkapan kasus pembunuhan Subang untuk mengetahui apa yang ada dalam pikiran Danu.
Untuk itu, tim penyidik harus melakukan tes secara ilmiah. Bagian dari hasil tes kejiawaan ini adalah untuk mengungkap orang itu psikopat atau sosiopat, atau mengapa orang itu suka berbohong, atau apakah orang itu berkepribadian ganda, dsb.
Mengapa Danu harus menjalani tes ini, menurut Anjas, tes dibutuhkan untuk mengetahui apakah pernyataan yang sebelumnya dibuat Danu sebelumnya benar atau tidak.
“Mungkin saja saksi ini di awal-awal kasus dengan lantang mengklaim A..B..C..D, tapi kemudian tiba-tiba diralat dan bikin klaim baru lagi. ini juga dugaan, apakah ada gangguan jiwa atau tidak melalui tes ini,” papar Anjas.
Kemungkian kedua, menurut Anjas, jangan-jangan ini salah satu usaha dari pelaku sebenanya pada saat saksi ini diperiksa kalau hasilnya ada gangguan jiwa, hasil ini bisa mengaburkan dan menganulir keterangan-keterangan saksi sebelumnya, sehingga tim penyidik tidak percaya lagi keterangan-keterangannya.
Terlepas soal alasan dan tujuan dilakukan tes kesehatan dan tes kejiawaan yang dilakukan kepada Danu, Anjas masih tak habis pikir mengapa polisi belum punya keberanian untuk mengumumkan tersangkanya dengan data-data dan bukti yang telah mereka kantongi.
Menurut Anjas, polisi sudah mendapatkan banyak alat bukti yang bisa dikategorikan sebagai petunjuk untuk mengungkap tersangka kasus pembunuhan Subang tersebut. Namun, itu butuh keberanian polisi untuk melakukannya.