3.Tidak menutup kemungkinan tersangka, dalam hal ini dalangnya cukup punya pengetahuan cara menghilangkan jejak di jasad, jejak digital, dan CCTV.
“Dia bukan ahli forensik, namun punya perencanaan yang baik. Ini jelas-jelas pembunuhan berencana,” kata Anjas.
4.Ada dugaan juga, mengapa tim penyidik kesulitan melakukan krocek jejak HP atau digital spt BTS, labotarorium, BAP karena kemungkinan dalangnya hadir saat eksekusi korban pada tanggal 18 Agustus 2021, namun tidak membawa HP.
Sebab, kalau membawa HP, posisi dan titik-titik kordinatnya bisa diketahui dengan melacak menggunakan BTS. ***