DESKJABAR - Dalam upaya mengilangkan jejak sidik jari dalam kasus pembunuhan Subang, para pelaku membasahi beberapa tempat termasuk memandikan jenasah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Namun ahli forensik Mabes Polri dr. Sumy Hastry yang juga seorang Polwan mengatakan bahwa tim penyidik dengan gigih berhasil mengumpulkan sidik jari dari beberapa tempat kejadian perkara (TKP).
dr Sumy Hastry mengatakan, meski lingkungan TKP dan mobil Alphard tempat ditemukanya jasad Tuti Suhartini dan Amel dalam kondisi basah, namun tim penyidik dan tim Inafis dengan kegigihannya berhasil mengumpulkan sejumlah sidik jari.
“Temen-temen Inafis dapat bukti sidik jari dari tembok yang kering, pintu masuk, pintu keluar, di mobil,” kata Sumy.
Dikatakan dr Sumi Hastry, meski mobil sudah dibersihkan dari sidik jari oleh para pelaku, namun bisa saja saat dibersihkan dilakukan terburu-buru sehingga di beberapa bagian mobil tersebut ditemukan jejak sidik jari.
Sementara di kedua jasad korban yakni di jasad Tuti Suhartini, dan Amel, Sumi Hastry mengatakan pihaknya tidak mendapatkan sidik jari apapun.
Hal itu dikemukakan dr. Sumy Hastry saat berdialog dengan Denny Darko dan analis yang juga Youtuber Anjas di Thailand, melalui kanal youtube Denny Darko yang tayang pada Selasa, 23 November 2021 malam.