DESKJABAR – Hingga memasuki hari ke-100 pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, belum juga terbongkar siapa pelaku atau otak dibalik kasus yang mengegerkan tersebut.
Banyak teori dan analisa yang berkembang dalam upaya pengembangan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang dengan korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustikaratu.
Bahkan, dalam pembicaraan ahli forensik dari Mabes Polri dr. Sumy Hastry dengan Denny Darko di kanal Youtube Denny Darko, yang tayang pada Sabtu 20 November 2021 malam, muncul sejumlah fakta mengejutkan soal kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Dr. Sumy Hastry sangat berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataanya karena memang menurutnya, dirinya tidak memiliki kewenangan untuk memberikan keterangan soal kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Baik Deny Darko maupun dr. Sumy Hastry sepakat untuk tidak menyebutkan nama yang bisa mengarah pada penunjukan tersangka kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Banyak informasi penting yang muncul dari pengakuan dr. Sumy Hastry dari pembicaraan penting yang menjadi fakta mengejutkan soal kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
5 Fakta mengejutkan
Inilah 5 fakta mengejutkan dari pengakuan pakar forensik Mabes Polri dr. Sumy Hastry soal kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Baca Juga: FAKTA MENGEJUTKAN, HP Amel Korban Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Masih Aktif, Pemiliknya Perempuan
1.Kasus tidak akan dipetieskan
Pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang berlarut-larut hingga menjelang 100 hari pasca pembunuh ibu dan anak di Subang, memunculkan kekhawatiran kasus akan berujung misteri.
Bahkan di antara netizen khawatir kasus tersebut akan dipetieskan. Namun hal itu ditepis oleh dr.Sumy Hastry.
Dr. Sumy Hastry menjamin kasus pembunuhan Subang tidak akan dipetieskan, pasti akan terungkap, 100 persen terungkap karena dr Sumy Hastry sudah tahu pelakunya.
Kalaupun sampai saat ini polisi belum mengumumkan tersangka kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, menurut dr.Sumy Hastry, karena polisi harus berhati-hati dalam pengungkapan kasus tersebut.
2.Pelaku bukan aparat
Dalam perkembangan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, banyak analisa yang muncul soal pelaku. Diantaranya dari analisa Anjas di Thailand bahwa dari nara sumber istimewa menyebutkan soal ciri-ciri pelaku.
Dari keterangan saksi pada tanggal 18 Agustus 2021 pagi, sempat melihat lelaki yang menyetir mobil Alphard di TKP Ciseuti yakni berambut pirang. Ternyata dari nara sumber istimewa selain pirang, lelaki tersebut berambut cepak dan berbaju kotak-kotak.
Anjas tidak menyebutkan soal rambut cepat yang dianalogikan sebagai aparat.
Pengakuan dr. Sumy Hastry menyatakan bahwa tidak ada indikasi bahwa di antara pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang adalah aparat.
Dr. Sumy Hastry menjamin kasus pembunuhan Subang tidak akan dipetieskan, pasti akan terungkap. 100 persen terungkap karena dr Sumy Hastry sudah tahu pelakunya.
"Saya kan mengumpulkan ilmiahnya aja. Buktinya akan muncul dari forensik, jejak di TKP tidak akan bohong dan ini tidak bisa dipalsukan," katanya.
3.Perencanaan rapi
Sumy Hastry menyebut bahwa pelaku itu sangat rapi, dokter forensik ini juga menyebut kasus pembunuhan Subang perencanaannya sangat luar biasa rapi.
Indikasi itu terjadi karena pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang memerlukan waktu yang cukup lama sebelum pengungkapan pelakunya.
Apalagi seperti dalam kanal-kanal Youtube lainnya, di TKP di rumah Ciseuti dan mobil Alphard tempat jasad Tuti dan Amel ditumpuk di bagasi, bersih dari sidik jari.
Demikian pula dari posisi parkir miring mobil Alphard di garasi TKP, bukan berarti sopir tidak mahir mengendarai Alphard melainkan ada maksud tertentu yakni agar saat para pelaku membawa jasad dari rumah TKP ke bagasi tidak terlihat oleh orang-orang dari jalan raya.
4.Pelaku lebih dari satu orang
Meski tidak memberitahukan soal nama pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang namun ahli forensik Mabes Polri itu menyebut mengenai gambaran dan jumlah pelaku.
Saat Denny Darko menyebut apakah pelaku satu orang atau lebih, dr. Hastry menyebut bahwa pelaku lebih dari satu orang.
Bahkan Denny Darko menyebut lebih dari tiga orang pelakunya.
"Saksi yang sering dipanggil tiga orang, ada yang bertanya di antara yang tiga yang mana? Kalau Saya ingat jamah kuliah lihat cewe tiga orang, saya pilih tiga-tiganya aja," kata Denny Darko.
5.Tidak ada kejahatan yang sempurna
Pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang berlarut-larut memunculkan kekhawatiran apakah kasus ini akan menghilang begitu saja, atau apakah polisi sulit mendapatkan petunjuk atau alat bukti.
Menurut dr.Hastry, tidak ada kejahatan yang sempurna.***