Kasus Pembunuhan Subang, Mungkinkah Danu Menjadi Sumber Kerumitan Pengungkapan Pembunuh Ibu dan Anak

- 10 November 2021, 15:02 WIB
Danu didampingi pengacara usai ditanyai ketiga kali oleh polisi di Polres Subang. Pengacara menilai Danu saksi kunci pembunuhan ibu dan anak di Subang
Danu didampingi pengacara usai ditanyai ketiga kali oleh polisi di Polres Subang. Pengacara menilai Danu saksi kunci pembunuhan ibu dan anak di Subang /YouTube Fredy Sudaryanto Sport

DESKJABAR - Seperti diketahui kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih belum bisa ungkap. Padahal polisi sudah memeriksa hampir 54 saksi.

Bahkan tim penyidik didampingi BIN dan Ahli Forensik tapi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih belum terungkap.

Seperti yang diungkapkan pakar hukum Heri Gunawan, saksi dari kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini selalu berkutat hanya dengan orang yang sama dan tidak berkembang.

Baca Juga: UPDATE Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Yoris dan Danu Diperiksa Hari Ini, Apakah Soal Banpol

Baca Juga: TERKINI Mencari Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Pengacara Danu Pertanyakan Keterangan Kabid Humas Polda Jabar

“Terlepas itu pelakunya orang dekat atau tidak, seharusnya informasi apapun diperiksa baik itu orang dekat maupun orang jauh,” jelas Heri Gunawan.

Heri juga menambahkan, “Akhirnya kasus ini berkutat dan jadi rumit karena berpikirnya orang dekat saja,” sambung Heri Gunawan

Pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, oleh kepolisian, menjadi perhatian publik karena lamanya waktu yang dihabiskan untuk mencari pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang.

Ahli forensik Sumy Hastry telah menyatakan yakin seratus persen jika kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini akan terungkap.

Permasalahan lain yang membuat masalah semakin rumit

Terjadinya silang pendapat antara Pengakuan Danu dengan pernyataan Polisi tentang adanya oknum BANPOL yang sekarang sedang mencuat dan jadi perhatian publik.

Ditambah lagi pengakuan Danu yang selalu berubah-ubah dalam memberikan keterangan terutama masalah disuruhnya Danu oleh oknum Banpol ke TKP, sehingga TKP jadi berubah.

Bahkan yang dikatakan Ahli Forensik dari Mabes Polri dr. Sumy Hastry, yang ikut terlibat dalam pengungkapan pembunuh ibu dan anak di Subang berpendapat bahwa jika TKP dimasuki orang maka secara teknis sama saja TKP telah diacak-acak dan susah untuk tim penyidik.

Menurut Hastry yang membuat lambat pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang (meski penyidikan sudah dilakukan berulang bahkan autopsi harus dilakukan dua kali) karena olah TKP tidak sinergi, tidak komprehensif holistik, tidak bersama-sama.

Ahli Forensik Sumy Hastry menyesalkan kejadian tersebut, karena TKP pembunuh ibu dan anak di Subang hingga saat ini masih dipasang garis polisi.

Keraguan adanya Banpol

Adanya sosok oknum Banpol muncul dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang setelah beberapa kali pemeriksaan polisi kepada dan Danu mengakui disuruh Banpol masuk TKP.

Dan keberadaan sosok Banpol tersebut dibongkar oleh Yoris Subang. Dalam suatu wawancara dengan wartawan seperti dikutip dari kanal Youtube TVOneNews, Senin 8 November, Yoris mengungkap nama dan posisi Banpol tersebut.

Dijelaskan, saat wawancara dengan TVOne Yoris dengan terang terangan mengetahui Banpol tersebut. Namanya adalah Uci dan biasa kerja di Polsek Jalancagak, Subang.

Yoris mengakui, dia sering melihat Uci di Polsek Jalancagak, dan awalnya mengira Uci adalah seorang polisi karena seragamnya hampir mirip seragam polisi.

Yoris baru mengetahui bahwa Uci adalah seorang Banpol, setelah ramainya pemberitaan soal Banpol.

Banpol yang bernama Uci bekerja di Polsek Jalancagak, tentu akan mudah sekali bagi polisi untuk memeriksanya. Namun, menurut Fredy Sudaryanto, polisi tidak mengumumkan ke publik hasil pemeriksaan kepada Uci.

Bantahan adanya Banpol dari kepolisian.

Bantahan adanya Banpol yang disampaikan Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago menepis adanya keterlibatan Banpol.

Pendapat datang dari Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago yang memastikan tidak ada keterlibatan Banpol dalam perkara pembunuhan Subang.

"Tidak ada itu," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago saat dikonfirmasi wartawan, Selasa 9 November 2021.

Menurut Erdi A Chaniago setelah kejadian area TKP merupakan ranah dari penyidik. Dibuka atau ditutupnya area TKP merupakan kewenangan dari penyidik.

"Nggak ada. TKP itu dibuka dan ditutup oleh petugas. Jadi tidak ada Banpol untuk membuka-buka itu tidak ada," kata Erdi A Chaniago menegaskan.

Polisi menepis isu adanya keterlibatan oknum Banpol dalam perkara pembunuhan ibu dan anak di Subang. Polisi tetap berpegang pada hasil penyidikan yang dilakukan oleh tim gabungan.

"Kita tetap percaya pada proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Subang," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago saat dikonfirmasi, Selasa 9 November 2021.

Erdi menyebut informasi-informasi itu tak sepenuhnya dapat dipegang. Sebab, kata dia, informasi resmi mengenai penyidikan murni dari pihak penyidik.

"Informasi-informasi tersebut selayaknya harus dari informasi resmi dari penyidik, ini kan dari beberapa saksi yang mungkin sudah mengarah pada seseorang yang menimbulkan kepanikan sehingga yang bersangkutan bercerita tanpa bisa dibuktikan," Sambung Kombes Erdi A Chaniago

Oleh karena itu, pihaknya tetap berpedoman pada hasil penyidikan yang dilakukan oleh Polres Subang berdasarkan hasil pemeriksaan penyidik, saksi, olah TKP hingga hasil otopsi.***

Editor: Sanny Abraham


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x