DESKJABAR – Keterangan Danu sebagai saksi dari kasus pembunuh ibu dan anak di Subang bahwa ia diminta seorang Banpol untuk membersihkan bak mandi di TKP pembunuh ibu dan anak di Subang menjadi teka-teki yang masih dipertanyakan.
Pasalnya, tidak ada pengakuan dari pihak kepolisian terkait oknum Banpol yang disebutkan Danu. Sementara, menyentuh TKP pembunuh ibu dan anak di Subang adalah hal yang bisa menghambat penyelidikan.
Ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti juga menyayangkan hal ini. Karena seharusnya TKP tidak dimasuki oleh sembarang orang kecuali penyidik dan pihak yang berwenang. Sulit diungkapnya kasus pembunuh ibu dan anak di Subang juga karena kurangnya pemahaman sekitar tentang TKP yang harus dijaga.
Baca Juga: FAKTA MENGEJUTKAN PEMBUNUHAN SUBANG: dr. Hastry Beberkan Kendala dan Skenario Hilangkan Barang Bukti
Baca Juga: Inilah 20 Quotes Keren Hari Pahlawan Nasional 10 November 2021, Tema Pahlawanku Inspirasiku
Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini selama berbulan-bulan belum juga menemukan titik terang. Padahal saksi dari pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu sudah dimintai keterangan berkali-kali.
Dalam live Instagram Forensic Talk yang dipandu oleh Adrianus Meilala pada Minggu, 7 November 2021, dr Sumy Hastry diundang menjadi pembicara soal kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Setelah dilakukan autopsi kedua, de Sumy Hastry yakin jika kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini segera terungkap.
“Saya yakin 100 persen akan terungkap, cuma memang butuh waktu saja,” ujar dr Sumy Hastry yang ditanya oleh seorang netizen yang menyaksikan live di Instagram @pusatforensikui tersebut.
Baca Juga: Kenapa Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Sulit Diungkap? Ini Penjelasan Polisi Ahli Forensik
Lalu saat ada netizen yang bertanya terkait oknum Banpol yang disebut-sebut memasuki TKP pembunuh ibu dan anak di Subang yang diduga menghilangkan bukti, inilah jawaban dr Sumy Hastry.
“Kalau Banpol itu saya gak bisa jawab, karena itu ranahnya penyidik,” kata Sumy Hastry.
Lalu di menit-menit akhir live Instagram tersebut, pemilik kanal YouTube Heri Susanto juga bergabung dalam diskusi dan meminta kepada dr Sumy Hastry untuk menyampaikan perihal oknum Banpol kepada pihak penyidik.
“Karena saya pikir disini ada Banpol yang mana saya berpikir adalah Bantuan Polisi, jadi ini persoalan kapasitas. Jadi menurut saya perlu benar-benar diteliti,” kata Heri kepada dr Sumy Hastry.
Kemudian dr Sumy Hastry merespons, “Baik, nanti saya sampaikan, terimakasih,” jawabnya.***