Otopsi ulang terhadap jenazah korban pembunuh ibu dan anak di Subang (Tuti dan Amalia) juga telah dilakukan pihak kepolisian
“Otopsi ulang diperlukan untuk mencari kecocokan dengan sejumlah petunjuk”, kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago, di Bandung, pekan lalu.
Lebih pentingnya lagi, kata Erdi, otopsi ulang itu diharapkan bisa memastikan lagi penyebab, mengidentifikasi jenis alat atau senjata yang digunakan untuk melukai korban hingga Tuti (55) dan Amalia (23) meninggal dunia. Apakah benda tumpul atau benda tajam
"(Memang) Dia kan dipastikan dibunuh, tapi perlu dipastikan lagi apakah korban sempat melakukan perlawanan, dan juga untuk menentukan waktu kematiannya," kata Erdi.
Menurut Erdi, jika otopsi itu membuahkan hasil dengan adanya kecocokan sejumlah petunjuk dengan sejumlah bukti yang telah dianalisa, maka penetapan tersangka akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Kami fokus mencari petunjuk-petunjuk, kesesuaian dengan penyebabnya, kematiannya, setelah itu baru kami simpulkan rangkaian penyelidikannya, lalu mengarah ke tersangkanya, jadi kami tidak berandai-andai," kata Erdi dikutip DeskJabar dari Antara.
Namun Erdi belum bisa menyebut hasil otopsi tersebut, karena hal-hal yang didapat dari otopsi itu masih dalam ranah penyidikan Polres Subang.
"Mereka membutuhkan evaluasi, analisa, dan fokus dulu terhadap hasil temuannya," kata dia.
Penetapan tersangka
Jika otopsi itu membuahkan hasil dengan adanya kecocokan sejumlah petunjuk dengan sejumlah bukti yang telah dianalisa, maka penetapan tersangka akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Kami fokus mencari petunjuk-petunjuk, kesesuaian dengan penyebabnya, kematiannya, setelah itu baru kami simpulkan rangkaian penyelidikannya, lalu mengarah ke tersangkanya, jadi kami tidak berandai-andai," kata Erdi pula.